Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Hewan: Sapi
Kab/Kota: Bogor
Tokoh Terkait
Menu Makan Siang Gratis Siswa SMA di Bogor Minim Protein, Dokter Dion Haryadi Beri Masukan
Ayobogor.com Jenis Media: Regional
AYOBOGOR.COM - Belakangan ini media sosial digegerkan dengan video makan siang gratis siswa SMA di Bogor. Dokter Dion Haryadi menilai menu tersebut masih minim protein.
Dalam video yang viral di media sosial terlihat bahwa seorang siswa SMA menunjukkan menu makan siang gratis yang didapatkannya untuk makan siang di sekolah.
"Makan siang dari Bapak Prabowo. Anjay makan gratis, tapi lihatin tempat teman gue," ujar siswa tersebut sambil tertawa terbahak-bahak saat membuka kotak makan milik temannya.
Baca Juga: Kemenhub Rencanakan Bangun Jalan Tol di Puncak Untuk Atasi Macet, Warganet Berkomentar: Kawasan Dramaga Lebih Urgent!
Saat membuka kotak makannya sendiri, dia bersyukur bisa mendapatkan nasi, tumis kangkung, telur dadar, semangka, dan satu kotak susu vanila.
Meski demikian, ternyata ada temannya yang kurang beruntung lantaran kotak makannya hanya berisi setengah porsi tumis kangkung, sepotong semangka, dan sebuah susu kotak.
Melihat video yang sedang viral tersebut, dokter Dion Haryadi selaku dokter umum dan Certified Nutrition & Health Coach memberikan komentarnya. Dia tidak terlalu mempermasalahkan soal pembagian menu makan siang gratis yang tidak lengkap.
"Kalau soal temannya yang gak dapat makan siang, ya mungkin miss dikit aja lah sama vendornya," ujarnya dalam postingan di akun TikTok @dionharyadi.
Baca Juga: Cuma 5 Menit dari Exit Tol Bogor, Ada Resto Terbesar di Summarecon yang Baru Buka, Cocok Buat Kumpul Keluarga!
Dion merasa itu adalah kesalahan vendor yang masih dirasa wajar. Wakahubinmas SMK Negeri 1 Kota Bogor, Sinta Dewi pun sudah memberi penjelasan bahwa siswa tersebut langsung mendapatkan ganti kotak makan yang berisi paket menu makan lengkap.
Dia mengatakan bahwa dari 1.000 paket makanan yang diterima sekolah setiap hari untuk dibagikan kepada siswa, ada satu paket yang menunya yang kurang lengkap dan divideokan oleh siswa.
Terlepas dari kejadian viral itu, Dion Haryadi lebih menyoroti soal kurangnya kandungan protein dalam menu makan siang gratis untuk anak sekolah.
"Semoga bisa kita monitor terus ya program ini. Ada anak-anak yang bikin videonya nih lucu gini. Terus netizen kayak kita bisa bantu monitor, kasih feedback juga supaya jadi lebih baik lagi programnya," kata dokter Dion.
Baca Juga: Ridwan Kamil Dapat Dukungan dari Jokowi di Pilkada 2024, Dharma Pongrekun Tak Gentar: Sama Tuhan Kuat Mana?
"Supaya anak-anak kita bisa dapat manfata penuhnya, gak ada yang dikorupsi. Contohnya di video saya sebelumnya, banyak yang mengkritik soal packaging. Sebaiknya menggunakan tempat makan yang bisa dipakai berulang kali," sambungnya lagi.
Ternyata kritik dari netizen itu benar-benar didengar dan diwujudkan oleh pemerintah. Terbukti dari kotak makan stainless yang saat ini digunakan untuk wadah menu makan siang gratis.
Kotak makan itu selanjutnya bisa dicuci dan digunakan kembali secara berulang kali. Artinya tidak menimbulkan sampah kertas ataupun plastik.
Selanjutnya yang perlu ditingkatkan adalah kandungan protein. Sebab menurut dokter Dion Haryadi, bila diperhatikan dari menu makan siang gratis yang saat ini sedang viral di medsos itu sumber proteinnya hanya berasal dari telur dadar dan susu. Dimana jumlah asupan protein yang diterima oleh anak-anak dirasa kurang mencukupi.
Baca Juga: Review Laptop Lenovo IdeaPad 5i 2-in1 Harga Rp12 Jutaan, Intip Kelebihan dan Kekurangannya
"Kandungan protein dari dua potong telur dadar ini paling sekitar lima gram doang. Terus kalau saya cek informasi nilai gizi untuk brand ini per kemasan itu 60 kalori dengan 5 gram protein, dan ada sedikit sih satu gram gula tambahan," ucapnya.
"Brand ini juga bukan susu sapi 100% ya. Memang lebih baik kalau misalnya bisa pakai yang 100%. Tapi ya mungkin juga karena memperhitungkan budget. Jadi pilihannya yang ini. Nah protein ini salah satu hal yang penting banget menurut saya."
"Anak-anak ini masih dalam masa pertumbuhan yang butuh banget protein. Selain itu, protein ini biasanya lebih sulit dipenuhi daripada karbohidrat dan lemak. Jadi mumpung ada programnya nih, mereka makan siang bareng dan ada yang mantau juga, protein di makan siang itu bisa dibanyakin," pungkasnya.
Dokter Dion Haryadi menyoroti pentingnya menambah kandungan protein dalam menu makan siang gratis. Dengan begitu, anak-anak bisa mengejar kebutuhan protein harian untuk keperluan tumbuh kembang mereka. Sekaligus mengajarkan langsung kepada anak soal dampak baik mengkonsumsi protein untuk tubuh.***
Sentimen: positif (100%)