Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Depok
Kasus: Narkoba
Polisi Pastikan Pengemudi 'Koboi' Umbar Tembakan di Depok Bukan Keluarga TNI
Detik.com Jenis Media: News
Tersangka berinisial PM (39) pengemudi mobil usai mengumbar tembakan gegara kendaraan hampir bersenggolan di Cinere, Kota Depok, Jawa Barat sempat mengaku-ngaku sebagai keluarga TNI. Polisi menegaskan tersangka bukan anggota keluarga TNI.
"Pelakunya sipil. Jadi memang ada sempat perkataan di situ (dari pelaku), saya ini keluarga dari TNI. Tapi ternyata bukan," kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Senin (18/11/2024).
Dia mengatakan tersangka dan korban tak saling kenal. Tersangka mengumbar tembakan karena berseteru dan emosi terhadap korban.
"Enggak (saling kenal). Enggak, enggak ada narkoba. Ini kan karena mereka murni berseteru, emosi, terus meletuskan senjata," jelasnya.
Sempat Ngaku Keluarga TNI
Polisi mengatakan PM merupakan warga sipil. Namun pelaku sempat mengaku-ngaku sebagai keluarga dari anggota TNI.
"(Dia) Sipil, cuma dia waktu itu ngaku-ngaku keluarganya TNI, bukan mengaku TNI. Dia mengaku keluarganya TNI/ Kalau dari bahasanya itu setelah kita dalami lagi melalui handphone yang merekam kegiatan itu, mengaku keluarga TNI. Jadi bukan mengaku TNI," tambahnya.
Umbar Tembakan untuk Menakuti Korban
Polisi mengungkap alasan PM mengumbar tembakan menggunakan senpi jenis pistol SIG Sauer.
"Kita lakukan pemeriksaan dan diketahui bahwa senjata yang digunakan ini adalah pistol, pistol jenis SIG Sauer. Lalu beliau juga punya izin, si tersangkanya punya izin atas senjatanya dan kita tanyakan alasannya," katanya.
Dia mengatakan alasan PM mengumbar tembakan untuk menakut-nakuti korban. Padahal izin senpi untuk warga sipil untuk membela diri dalam keadaan terdesak.
"Alasannya ternyata hanya untuk menakut-nakuti dan ini salah. Karena setelah kita lihat izinnya, izinnya adalah pistol ini untuk bela diri. Dalam kategori bela diri, orang yang melakukan bela diri dengan menggunakan senjata api itu harus dalam keadaan terdesak," jelasnya.
"Misalnya terancam dirinya atau ada hal yang mengancam orang lain, sehingga dia harus melakukan menggunakan senjata. Dan pemukulan yang dilakukan juga sudah pasti salah," tambahnya.
(idn/idn)Sentimen: negatif (99.5%)