Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Institusi: UNPAD
Kab/Kota: bandung, Cirebon, Gunung, Purwakarta
Tokoh Terkait
Adu Ide Mitigasi Bencana-Toleransi Beragama
Tirto.id Jenis Media: News
tirto.id - Para calon gubernur (cagub) Jawa Barat beradu gagasan dalam debat publik Pilkada 2024 putaran kedua yang diselenggarakan di Hotel Patra, Kabupaten Cirebon, Sabtu (16/11) malam. Bertema "Budaya Inovatif untuk Jawa Barat yang Gemah Ripah Repeh Rapih," debat ini mencakup enam subtema utama: industri budaya, pariwisata, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berbasis sumber daya alam, mitigasi bencana, kualitas lingkungan hidup, dan toleransi beragama.
Masalah toleransi beragama menjadi salah satu isu yang disoroti dalam debat ini. Paslon nomor urut empat, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, mengungkapkan masyarakat Jawa Barat sudah hidup dalam toleransi yang baik. Namun, Dedi menilai isu agama sering dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
Dedi pun berharap pemerintah provinsi harus tegas dalam menghadapi potensi intoleransi dengan tetap berpegang teguh dengan aturan hukum. Sementara itu, Paslon nomor urut satu, Acep Adang Ruhiat berkomitmen untuk mengintegrasikan nilai-nilai toleransi dalam kebijakan pemerintah.
Pasangan cagub dan cawagub Jabar nomor urut empat Dedi Mulyadi (kiri) dan Erwan Setiawan (kanan) menyampaikan program dan gagasan saat mengikuti debat publik perdana Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024 di Graha Sanusi Hardjadinata Kampus Unpad, Bandung, Jawa Barat, Senin (11/11/2024).ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.
Mereka mengusulkan kurikulum pendidikan khusus yang mengajarkan toleransi di sekolah-sekolah, serta memperkuat peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di tingkat kabupaten/kota. Sementara itu, paslon nomor urut dua, Jeje Wiradinata menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan yang diajarkan oleh para pendiri bangsa. Mereka mengusulkan pendidikan lintas agama (Pelita) untuk memperkuat pemahaman antar-pemeluk agama.
Sementara itu, paslon nomor urut tiga, Ahmad Syaikhu, mengusulkan penguatan perlindungan hak beragama yang dijamin konstitusi, serta menciptakan suasana kebersamaan lintas agama sejak dini.
"Hak kebebasan beragama adalah hak paling dasar dan harus dijamin tanpa intervensi," tegas Syaikhu.
Umbar Janji Atasi Masalah Lingkungan di Jawa Barat
Tidak hanya soal toleransi, mitigasi bencana juga menjadi topik hangat dalam debat ini. Dalam debat Ahmad Syaikhu, memaparkan jurus untuk mitigasi bencana. Dia menjelaskan berdasarkan data dari Portal Jabar, dari Januari hingga Mei 2024, tercatat 94 kasus bencana di 25 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Kerugian yang diakibatkan cukup besar, baik dari sisi material maupun korban jiwa. Tidak hanya itu, dia juga menuturkan Jawa Barat yang terletak di kawasan Cincin Api Bencana memiliki risiko tinggi terhadap berbagai bencana, termasuk banjir.
Syaikhu pun menuturkan untuk menghadapi situasi tersebut, pentingnya kajian komprehensif mengenai peta bencana agar masyarakat bisa melakukan mitigasi yang lebih terencana. Tidak kalah penting, Syaikhu menuturkan perlunya edukasi masyarakat agar memiliki kemampuan dasar dalam menghadapi bencana. Dia juga menekankan pentingnya sistem peringatan dini atau early warning system yang handal.
"Pemprov harus memiliki contingency planning yang solid, termasuk menempatkan petugas di sungai untuk memantau ketinggian air," jelas Syaikhu.
Selain itu, Syaikhu mendorong adanya penghijauan di wilayah hulu serta normalisasi sungai di hilir untuk mencegah banjir.
Pernyataan Syaikhu pun ditanggapi pasangan Acep-Gita. Acep menilai regulasi dan infrastruktur ketahanan bencana. Jawa Barat memerlukan regulasi yang mengatur ketahanan bencana dan infrastruktur pendukung.
"Regulasi ketahanan bencana alam dibuat salah satunya meningkatkan infrastruktur ketahanan bencana. Lalu pendidikan mitigasi bagi masyarakat dan membuat program edukasi di sekolah-sekolah," kata Acep.
Tak mau kalah, Jeje-Ronal menilai pengelolaan hutan dan sungai harus lebih memperhatikan keseimbangan ekologi. Dedi-Erwan mengusung gagasan yang lebih keras. Dedi menilai bencana merupakan hasil dari pembangunan yang tidak mematuhi tata ruang.
"Pemerintah harus berani mengambil kebijakan tegas terhadap pembalakan liar dan menertibkan bangunan yang tidak sesuai dengan peruntukannya," jelas Dedi.
Pasangan Cagub dan Cawagub Jabar Jeje Wiradinata (kiri) dan Ronal Surapradja (kanan) menunjukkan nomor urut dua saat rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat di Kantor KPU Jabar, Bandung, Jawa Barat, Senin (23/9/2024). KPU Jabar menetapkan empat pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jabar yakni nomor urut satu Acep Adang- Gitalis Dwi Natarina, nomor urut dua Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, nomor urut tiga Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dan nomor empat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww.
Selain memiliki strategi dalam mitigasi lingkungan, para calon gubernur juga mengumbar janji untuk mengatasi masalah lingkungan di Jawa Barat. Dedi Mulyadi pun berjanji akan memperluas tata ruang gunung. Tidak hanya itu, konsep-konsep tradisional Sunda tentang hutan perlu diterapkan kembali agar masyarakat tidak melanggar aturan konservasi.
"Ada leuweung tutupan, leuweung titipan, leuweung awisan, dan leuweung garapan. Keempat ini harus diterapkan secara konsisten karena masyarakat kita hari ini sudah menyerobot ke leuweung tutupan," ucapnya.
Menurut Dedi, hanya tersisa sekitar 17 persen hutan yang masih terlindungi di Jawa Barat. Selain itu, Dedi menyatakan perlunya kebijakan pemerintah yang tegas terhadap perilaku-perilaku yang merusak lingkungan, seperti pembalakan liar dan penambangan ilegal.
Menanggapi hal ini, Acep Adang Ruhiat berpendapat kerja sama antara pemerintah daerah dan pusat perlu ditingkatkan untuk menjaga kelestarian lingkungan, terutama pada proyek-proyek berskala nasional seperti Citarum.
"Kita akan menawarkan optimalisasi program yaitu bagaimana menata seperti Citarum yang tentu kita harus dijadikan objek pertama, dalam rangka membersihkan dan merehabilitasi sungai-sungai semacam Citarum melalui patroli, edukasi, dan penegakan hukum," jelas Acep.
Jeje Wiradinata pun menyoroti pentingnya melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.
"Kajian menumpuk di kantor, tata ruang sudah punya semua. Tapi masalah tetap masalah. Kuncinya bukan pada itu, karena itu sudah ada dan kajian sudah ada. Tapi bagaimana menangani persoalan adalah melibatkan seluruh komponen masyarakat," ujar Jeje.
Ahmad Syaikhu menawarkan tiga hal untuk mengatasi masalah lingkungan di Jawa Barat. Pertama edukasi kepada masyarakat, terutama anak-anak sekolah. Kedua, diperlukan adanya kolaborasi antara pemerintah kota dan kabupaten, pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.
"Kemudian yang ketiga perlunya teknologi tepat guna untuk mengelola lingkungan hidup, di antaranya mengelola sampah," ucap Syaikhu.
Strategi Hapus Kesenjangan Wisata di Jawa Barat
Tidak hanya soal lingkungan, debat kali ini juga membahas terkait wisata di Jawa Barat. Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Ilham, mengakui saat ini masih ada kesenjangan destinasi wisata di Jawa Barat.
Terbagi antara destinasi populer dan kurang dikenal. Ilham menilai, pembangunan infrastruktur adalah kunci untuk membuka akses yang lebih baik bagi semua kawasan wisata, termasuk daerah-daerah yang selama ini kurang dilirik wisatawan.
"Jika ingin mendatangkan wisatawan mancanegara, diperlukan konektivitas yang terintegrasi. Kami akan memastikan adanya pelayanan yang andal, termasuk inisiatif seperti shuttle bus yang disediakan oleh pemerintah dari Bandara Kertajati untuk meningkatkan aksesibilitas," ujar putra presiden RI ke-3 itu.
Selain itu, Ilham menyoroti potensi wisata religi dan wisata gaya hidup sehat yang kurang optimal. Padahal Jawa Barat memiliki kekayaan budaya dan alam yang cocok untuk menarik wisatawan dengan minat khusus seperti kesehatan dan spiritualitas.
Ilham pun mengusulkan agar pemerintah pusat dan daerah bersinergi dalam mempromosikan konsep-konsep wisata tersebut. Di sisi lain, Acep-Gita menilai perlunya peningkatan kualitas infrastruktur dasar di area wisata, seperti parkir yang memadai dan fasilitas toilet yang bersih. Menurut Gita, aspek-aspek tersebut akan memberikan pengalaman positif bagi wisatawan.
Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu (kiri) dan Ilham Habibie (kanan) berpose saat pendaftaran di Kantor KPU Jawa Barat, Bandung, Kamis (29/8/2024). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.
"Selain itu, promosi berbasis digital dengan story telling, penyelenggaraan event berskala internasional, dan pengembangan desa wisata berbasis budaya lokal juga perlu ditingkatkan," tutur perempuan yang kerap disapa Gita KDI itu.
Menurutnya, pendekatan digital dan event-event budaya berpotensi besar untuk mendatangkan wisatawan dari luar Jawa Barat. Sementara itu, Ronal unjuk prestasi keberhasilan Jeje Wiradinata dalam membangun pariwisata di Pangandaran hingga menjadi destinasi bertaraf internasional.
Pasangan Cagub dan Cawagub Jabar Acep Adang (kanan) dan Gitalis Dwi Natarina (kiri) menunjukkan nomor urut satu saat rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat di Kantor KPU Jabar, Bandung, Jawa Barat, Senin (23/9/2024). KPU Jabar menetapkan empat pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jabar yakni nomor urut satu Acep Adang- Gitalis Dwi Natarina, nomor urut dua Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, nomor urut tiga Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dan nomor empat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww.
"Rasakan sensasi wisata kelas internasional di Pangandaran. Ini adalah bukti bahwa dengan infrastruktur yang baik, kita dapat menciptakan destinasi unggulan," kata Ronal.
Paslon lainnya, Dedi menekankan menekankan pentingnya promosi berkelanjutan dan kolaborasi pentahelix antara pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media untuk menciptakan pariwisata yang dinamis dan inklusif. Erwan mencontohkan keberhasilan Air Mancur Sri Baduga di Purwakarta, yang diinisiasi oleh Dedi Mulyadi.
"Pak Dedi sudah berhasil membentuk wisata yang berkelas, salah satunya memperkenalkan sate maranggi dan air mancur Sri Baduga," ungkap Erwan Setiawan.
Sentimen: positif (100%)