Sentimen
Positif (99%)
16 Nov 2024 : 18.48
Informasi Tambahan

Institusi: DUDI

Gamecomm Gaming Symposium Jadi Wadah Pengenalan Sekolah ke Industri Kreatif

17 Nov 2024 : 01.48 Views 1

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Nasional

Gamecomm Gaming Symposium Jadi Wadah Pengenalan Sekolah ke Industri Kreatif

Jakarta: Gamecomm Indonesia bekerja sama dengan MITRAS DUDI, Polish Investment & Trade Agency, dan Poland Festival Jakarta 2024 dengan menggelar diskusi panel bertajuk “Empowering Future Generation Through Gaming Industry” yang diselenggarakan di Radio Republik Indonesia. CEO dari Gamecomm Indonesia Sere Kalina mengatakan, tujuan dari Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium adalah menjadikan wadah bagi sekolah-sekolah dapat berkenalan langsung dengan pelaku-pelaku dalam industri gim “Jadi acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini bekerja sama dengan Polish Investment and Trade Agency ini sebagai wadah untuk Gamecomm memberikan kesempatan untuk sekolah-sekolah baik kepala sekolah, guru mau pun murid untuk bisa berkenalan dengan pelaku-pelaku industri game dan juga edukasi dari Polandia” ujarnya di Jakarat, Sabtu, 16 November 2024.   Ia menambahkan, dengan acara ini diharapkan hubungan bilateral dari kedua negara dalam bidang industri gim juga semakin erat dengan harapan ke depannya bisa ada program seperti pertukaran pelajar atau mungkin memperbanyak lagi talenta-talenta berbakat dan berkualitas dari Indonesia. Dalam acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar. Menurutnya, acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini sangatlah bagus karena akan membuka pikiran dari para siswa-siswi SMK untuk dapat langsung memasuki dunia kerja. “Menurut saya untuk acara ini bagus banget untuk teman-teman SMK ya karena banyak sekali yang merasa kita harus lulus SMA dulu kemudian harus kuliah dulu kalau yang tidak kuliah merasa minder padahal sebenarnya di dunia sekarang apalagi dengan ekonomi kreatif itu umur berapapun juga bisa menghasilkan dan mendapatkan lapangan pekerjaan” tuturnya. Ia melanjutkan, peluang kerja pada era digital ini tidak terbatas. Selagi masyarakat memiliki keinginan dan juga kemampuan serta ide yang cemerlang, mereka dapat bertahan dengan memanfaatkan teknologi dan juga digital itu sendiri. “Ada satu lagi (pekerjaan) yang nge-input. AI itu kan kayak anak kecil yang harus banyak belajar. Contohnya ini kacamata, AI tidak langsung tahu ini kacamata, sebelum manusia mengajarkan hal tersebut dengan keyword-keyword,” pungkasnya.

Jakarta: Gamecomm Indonesia bekerja sama dengan MITRAS DUDI, Polish Investment & Trade Agency, dan Poland Festival Jakarta 2024 dengan menggelar diskusi panel bertajuk “Empowering Future Generation Through Gaming Industry” yang diselenggarakan di Radio Republik
Indonesia.
 
CEO dari Gamecomm Indonesia Sere Kalina mengatakan, tujuan dari Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium adalah menjadikan wadah bagi sekolah-sekolah dapat berkenalan langsung dengan pelaku-pelaku dalam industri gim
 
“Jadi acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini bekerja sama dengan Polish Investment and Trade Agency ini sebagai wadah untuk Gamecomm memberikan kesempatan untuk sekolah-sekolah baik kepala sekolah, guru mau pun murid untuk bisa berkenalan dengan pelaku-pelaku industri game dan juga edukasi dari Polandia” ujarnya di Jakarat, Sabtu, 16 November 2024.
 
Ia menambahkan, dengan acara ini diharapkan hubungan bilateral dari kedua negara dalam bidang industri gim juga semakin erat dengan harapan ke depannya bisa ada program seperti pertukaran pelajar atau mungkin memperbanyak lagi talenta-talenta berbakat dan berkualitas dari Indonesia.
Dalam acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar. Menurutnya, acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini sangatlah bagus karena akan membuka pikiran dari para siswa-siswi SMK untuk dapat langsung memasuki dunia kerja.
 
“Menurut saya untuk acara ini bagus banget untuk teman-teman SMK ya karena banyak sekali yang merasa kita harus lulus SMA dulu kemudian harus kuliah dulu kalau yang tidak kuliah merasa minder padahal sebenarnya di dunia sekarang apalagi dengan ekonomi kreatif itu umur berapapun juga bisa menghasilkan dan mendapatkan lapangan pekerjaan” tuturnya.
 
Ia melanjutkan, peluang kerja pada era digital ini tidak terbatas. Selagi masyarakat memiliki keinginan dan juga kemampuan serta ide yang cemerlang, mereka dapat bertahan dengan memanfaatkan teknologi dan juga digital itu sendiri.
 
“Ada satu lagi (pekerjaan) yang nge-input. AI itu kan kayak anak kecil yang harus banyak belajar. Contohnya ini kacamata, AI tidak langsung tahu ini kacamata, sebelum manusia mengajarkan hal tersebut dengan keyword-keyword,” pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(WHS)

Sentimen: positif (99.9%)