Sentimen
Negatif (100%)
16 Nov 2024 : 12.37

Viral Video Awan Jatuh ke Tanah di Kalteng, Ini Penjelasan BMKG

16 Nov 2024 : 19.37 Views 1

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Regional

Viral Video Awan Jatuh ke Tanah di Kalteng, Ini Penjelasan BMKG

Jakarta, Beritasatu.com - Di media sosial tengah viral sebuah vidio yang memperlihatkan benda mirip awan jatuh di ke permukaan tanah di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Menurut penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), benda putih yang terlihat melayang dari langit hingga turun ke permukaan tanah di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, bukanlah awan yang jatuh. Fenomena tersebut diduga merupakan gumpalan uap yang terbentuk di area pertambangan.

"Fenomena tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas karena adanya aktivitas manusia di wilayah pertambangan," kata Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani, dikutip dari Antara, Sabtu (16/11/2024).

Andri menjelaskan, secara ilmiah, awan tidak mungkin jatuh ke permukaan sebagai gumpalan padat. Awan terdiri dari partikel kecil berupa tetesan air atau kristal es yang sangat ringan dan tersebar dengan kerapatan rendah. Partikel ini tetap melayang di atmosfer karena terbawa oleh arus udara.

Menurutnya, partikel awan biasanya menguap sebelum mencapai permukaan tanah, terutama apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan. Karena itu, benda dalam video tersebut hampir pasti bukan awan alami, melainkan hasil kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas teknis," tambahnya.

Fenomena ini diduga terjadi karena adanya pelepasan gas bertekanan tinggi dari aktivitas tambang, yang dalam kondisi tertentu, seperti suhu rendah dan kelembapan tinggi, dapat memicu terbentuknya gumpalan uap.

Gumpalan tersebut tampak seperti awan yang turun karena densitasnya lebih berat daripada udara di sekitarnya, sehingga bergerak ke area yang lebih rendah. Uap atau gas ini sering kali lebih padat daripada awan biasa, sehingga tampak seolah-olah bisa disentuh. Namun, itu hanyalah efek visual dan bersifat sementara.

BMKG menegaskan, fenomena ini tidak berbahaya dan bersifat sementara. Oleh karena itu, masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian tidak perlu khawatir, karena ini bukan merupakan indikasi gangguan alam atau fenomena luar biasa.

Sentimen: negatif (100%)