Sentimen
Positif (98%)
15 Nov 2024 : 03.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Mataram, Sleman

Tokoh Terkait
Harda Kiswaya

Harda Kiswaya

Bersama Bolone Pakne, Harda Kiswaya Dengarkan Aspirasi Petani Milenial Sleman

15 Nov 2024 : 03.21 Views 2

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Bersama Bolone Pakne, Harda Kiswaya Dengarkan Aspirasi Petani Milenial Sleman

Krjogja.com - SLEMAN - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman nomor urut 2, Harda Kiswaya dan Danang Maharsa, bertemu dengan perwakilan petani dan elemen masyarakat dari 17 kapanewon di Sleman yang tergabung dalam Relawan Bolone Pakne di Resto Puri Mataram, Tridadi, Sleman, Kamis (14/11/2024) sore.

Dalam pertemuan ini, Harda dan Danang mendengarkan aspirasi dari para petani, termasuk masalah yang disampaikan Aspiyan, petani salak pondoh asal Bangunkerto, Turi. Aspiyan mengeluhkan harga salak pondoh yang sangat rendah selama beberapa tahun terakhir.

"Selama lima hingga sepuluh tahun terakhir, harga salak saat panen raya hanya mencapai Rp1.000," kata Aspiyan.

Baca Juga: Relawan Bowo-Suwardi Tarik Simpati dengan Tambal Ban Gratis

Ia juga menyoroti penurunan produktivitas tanaman salak di wilayah Turi yang sudah berumur. Selain itu, Aspiyan berharap ada rest area untuk memasarkan salak pondoh dan produk UMKM lokal di Turi, namun terkendala perizinan.

"Rest area di Bangunkerto terkendala perizinan karena lahan yang digunakan adalah Tanah Kasultanan. Kami berharap bantuan untuk mengurus izin ini," pinta Aspiyan.

Menanggapi hal tersebut, Harda Kiswaya berjanji akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah DIY untuk membantu proses perizinan rest area tersebut. "Jika kami dipercaya memimpin, kami akan berkoordinasi dengan Pemda DIY dan berharap juga bisa mendapatkan dukungan pendanaan untuk mempercepat perekonomian di Turi," ujarnya.

Baca Juga: Indosat dan Goto Perkuat Ekosistem Sahabat AI

Calon Wakil Bupati, Danang Maharsa, menambahkan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan petani salak di Turi, diperlukan peremajaan pohon salak, mengingat sebagian besar pohon yang ada saat ini sudah berusia lebih dari 20 tahun.

"Produktivitas salak di Turi kalah dibanding daerah lain yang pohonnya lebih muda. Peremajaan ini memerlukan waktu sekitar lima tahun sebelum bisa dipanen," jelas Danang.

Sebagai solusi, Danang berencana melanjutkan program cangkok induk tanaman salak yang pernah dijalankan saat ia menjabat sebagai Wakil Bupati bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemda DIY.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Yunani vs Inggris, Irlandia vs Finlandia, dan Slovenia vs Norwegia di UEFA Nations League 2024/2025

Di sisi lain, Ketua Petani Milenial Sumberharjo, Prambanan, Yanto Jepang, menyampaikan harapannya agar paslon Harda-Danang membantu menyediakan alat-alat pertanian modern serta pendampingan metode pertanian modern.

"Tolong dibantu, Pak. Kami adalah petani milenial tetapi masih memakai alat tradisional," kata Yanto.

Sentimen: positif (98.3%)