Epyardy-Ekos libatkan perantau Minang di 20 negara untuk bangun Sumbar
Antaranews.com Jenis Media: Politik
Potensi dan keberadaan perantau Minangkabau ini yang akan kami gali untuk membangun Provinsi Sumatera Barat ke depannyaPadang (ANTARA) - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 2 Epyardi Asda dan Ekos Albar akan melibatkan serta merangkul perantau Minangkabau yang tersebar di 20 negara untuk membangun daerah tersebut.
"Potensi dan keberadaan perantau Minangkabau ini yang akan kami gali untuk membangun Provinsi Sumatera Barat ke depannya," kata calon Gubernur Provinsi Sumbar nomor urut 2 Epyardi Asda saat debat perdana Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar periode 2024-2029 di Padang, Rabu.
Peraih sertifikasi kepelautan ahli nautika tingkat tiga pada Pendidikan Perwira Pelayaran Besar (P3B) Semarang ini mengaku terus berkomunikasi dengan perantau Minang agar membantu membangun kampung halamannya.
Senada dengan itu, calon Wakil Gubernur Provinsi Sumbar nomor urut 2 Ekos Albar mengatakan saat masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Padang telah membangun relasi yang kuat dengan diaspora asal Ranah Minang terutama yang berdomisili di Jerman.
Bahkan, kata dia, diaspora yang ada di Jerman bersama Pemerintah Kota Padang telah membuka peluang penyerapan tenaga kerja khususnya di bidang kesehatan.
"Kita telah berkomunikasi dengan diaspora yang ada di Jerman untuk merekrut lulusan tenaga kesehatan asal Sumbar agar bisa bekerja di Jerman," ujar eks Wakil Wali Kota Padang tersebut.
Menurut Ekos, jika pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut dua terpilih, maka Pemerintah Provinsi Sumbar akan melanjutkan pengiriman lulusan tenaga kesehatan asal Sumbar ke Jerman.
"Jadi, kita akan bekerja sama dengan diaspora di 20 negara agar mereka membantu menyerap tenaga kerja asal Sumbar," ujar dia.
. Perantau Minang dari 20 negara bahas sejumlah isu strategis di Padang
. Perantau Minang diminta bantu promosikan pariwisata daerah
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Sentimen: positif (87.7%)