Sentimen
Negatif (57%)
13 Nov 2024 : 03.38
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Tokoh Terkait

Sempat Diramal Variatif, IHSG Berjaya

13 Nov 2024 : 10.38 Views 1

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Ekonomi

Sempat Diramal Variatif, IHSG Berjaya
Jakarta: Penutupan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat hingga mencapai 55 poin.
 
Melansir laman RTI, Selasa, 12 November 2024, gerak IHSG menguat hingga 55,525 poin atau setara 0,76 persen ke posisi 7.321. Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 7.321.
 
Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 7.344 dan level terendah di 7.268. Adapun kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12,374 triliun.
Sementara itu volume perdagangan saham membukukan sebanyak 30,226 miliar lembar senilai Rp13,692 triliun. Sebanyak 300 saham menguat, 276 saham melemah, 215 saham stagnan, dan terjadi 1.400.482 kali transaksi.
 

Ilustrasi. Foto: AFP/Adek Berry Faktor pendukung gerak IHSG
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, diperkirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS).
 
"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.150 sampai 7.300," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih, dilansir Antara.
 
Sementara dari mancanegara, reli bursa saham AS terjadi setelah respons positif pelaku pasar atas kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024 dan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps.
 
 
 
Di sisi lain, pada pekan ini pelaku pasar tengah mencermati data inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis, 14 November 2024. Sedangkan dari Asia, penyaluran kredit baru di Tiongkok melanjutkan perlambatan meskipun berbagai stimulus telah diberikan.
 
Bank Sentral China (PBoC) melaporkan jumlah kredit baru pada Oktober 2024 tercatat 500 miliar yuan Tiongkok atau turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1.590 miliar yuan Tiongkok, permintaan kredit menyusut akibat kinerja industri manufaktur yang juga menurun di tengah lesunya daya beli.
 
Adapun dari dalam negeri, melemahnya daya beli masyarakat menjadi kekhawatiran pelaku pasar, pasalnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2024 turun ke level 121,1 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 123,5. Meskipun masih di atas level optimis, namun perolehan tersebut merupakan yang terendah sejak Desember 2022.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(AHL)

Sentimen: negatif (57.1%)