VinFast di Puncak Pasar Vietnam, Wujudkan Transportasi Lebih Hijau
CNNindonesia.com Jenis Media: Otomotif
Di tengah meningkatnya kebutuhan akan solusi transportasi berkelanjutan, Vietnam tampil sebagai pelopor dalam adopsi kendaraan listrik berkat peran perusahaan otomotif lokal, VinFast.
VinFast berhasil menggeser dominasi kendaraan berbahan bakar fosil dalam waktu singkat, memperlihatkan tingginya kepercayaan masyarakat Vietnam terhadap kendaraan listrik.
Keberhasilan ini, dicapai di tengah berbagai tantangan industri global, mengukuhkan VinFast sebagai pionir dalam transisi menuju masa depan yang lebih hijau.
Peningkatan penjualan VinFast menjadi bukti nyata besarnya minat konsumen. Di mana pada Oktober 2024, VinFast mencatatkan pengiriman lebih dari 11.000 kendaraan listrik, naik 21% dari bulan sebelumnya.
Dengan demikian, sepanjang sepuluh bulan pertama pada 2024, VinFast berhasil mempertahankan posisinya sebagai merek kendaraan terlaris di Vietnam.
"Peningkatan penjualan ini menunjukkan permintaan konsumen yang kuat terhadap produk kendaraan listrik perusahaan," demikian dikutip dari keterangan resmi VinFast.
Sejak awal tahun, VinFast telah mengirimkan lebih dari 51.000 kendaraan listrik ke pasar Vietnam. Model VF 3 menjadi yang paling laris, dengan hampir 5.000 unit terjual, diikuti oleh VF 5 dengan lebih dari 2.600 unit.
"Model lainnya, seperti VF 6, VF 7, VF 8, VF 9, dan VF e34 juga berkontribusi signifikan terhadap kinerja penjualan yang kuat," ujarnya.
Foto: Arsip VinFastDengan backlog pesanan yang besar, kapasitas produksi yang kuat, jaringan dealer yang terus berkembang, serta infrastruktur pengisian daya yang luas, VinFast berada pada posisi yang sangat baik untuk mempertahankan kepemimpinan pasar dan memperkuat posisinya di industri kendaraan listrik.
Adapun VinFast berdiri pada 2 September 2017 di Cat Hai, Hai Phong, sebuah kompleks manufaktur yang mutakhir. Kehadiran VinFast menandai lahirnya era baru bagi manufaktur otomotif di Vietnam.
Kini, VinFast berdiri sebagai bukti inovasi dan ketangguhan Vietnam. Ekosistem kendaraan listriknya yang beragam mencakup delapan mobil pintar, satu bus listrik, sembilan sepeda motor, dan satu sepeda.
Ribuan warga Vietnam telah mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dengan memilih kendaraan listrik VinFast.
Berdasarkan data, hingga akhir 2023, mobil dan sepeda motor listrik VinFast telah berhasil mengurangi emisi CO₂ hingga 246.000 ton per tahun, setara dengan penyerapan karbon oleh jutaan pohon.
Kemudian, untuk mencapai tujuannya yang ambisius,VinFast berkomitmen mengembangkan kendaraan listrik yang lebih unggul, terjangkau, dan berteknologi tinggi, sambil mengajak seluruh bangsa mendukung transformasi hijau.
Foto: Arsip VinFastTidak hanya itu, ke depan VinFast berencana memasang sekitar 150.000 titik pengisian daya di seluruh negeri, komitmen yang sebanding, bahkan melebihi, negara-negara Eropa seperti Belanda dengan 120.000 titik pengisian, Prancis dengan 84.000, dan Jerman dengan 77.000 titik pengisian umum.
Hingga akhir 2023, Vietnam memiliki rata-rata 15 titik pengisian kendaraan listrik per 10.000 penduduk, lima kali lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat.
Perkembangan pesat ini menjadikan pemilik kendaraan VinFast mudah menemukan stasiun pengisian daya, baik di kota besar maupun di daerah terpencil.
Pencapaian ini menyoroti kemampuan eksekusi Vingroup yang kuat serta komitmennya terhadap masa depan yang berkelanjutan melalui VinFast.
Selain itu, pada Juni, Vingroup, perusahaan induk VinFast, meluncurkan kampanye "Semangat Gigih Vietnam - Untuk Masa Depan Hijau". Kampanye ini mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung pengembangan merek kendaraan listrik kelas dunia asal Vietnam.
"Inisiatif ini adalah langkah penting dalam mempercepat transisi hijau Vietnam dan memastikan masa depan yang berkelanjutan," dikutip dari keterangan resmi.
Keberhasilan VinFast juga menginspirasi negara-negara tetangga, termasuk Indonesia. Sebagai negara yang masih bergantung pada impor bahan bakar, Indonesia berada pada titik krusial untuk mempercepat transisi menuju kendaraan listrik.
Menurut para ahli, ketergantungan ini membuat Indonesia rentan terhadap ketidakstabilan global.
Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi, dalam sebuah wawancara menekankan pentingnya kolaborasi dengan VinFast untuk memperkuat industri kendaraan listrik di Indonesia.
Ia melihat kemitraan ini sebagai contoh utama dari upaya bersama untuk mencapai status negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
"Jika upaya VinFast di Indonesia sukses, ini akan menjadi inspirasi besar bagi perusahaan-perusahaan dan startup di Indonesia," kata Duta Besar Abdi.
Ia melihat potensi besar dalam kemitraan ini untuk membawa inovasi teknologi tinggi ke wilayah Asia Tenggara, yang dahulu bergantung pada impor teknologi dari negara maju. Kini, inovasi itu mulai tumbuh di kawasan sendiri, memberikan inspirasi baru bagi masyarakat Indonesia.
Adapun VinFast berada di garis depan revolusi hijau Asia Tenggara, dengan misi menjadikan kendaraan listrik sebagai pilihan utama masyarakat.
Melalui portofolio kendaraan listrik yang beragam, VinFast memungkinkan masyarakat dan bisnis untuk mengadopsi mobilitas ramah lingkungan, berkontribusi pada perlindungan lingkungan dan peningkatan kualitas hidup.
Keberhasilan VinFast dalam mengubah preferensi konsumen Vietnam menuju kendaraan listrik adalah bukti kuat akan daya tarik mobilitas listrik di kawasan Asia Tenggara.
Sebagai merek kendaraan listrik pertama yang berhasil mengungguli kendaraan bensin di Vietnam, VinFast kini berada di jalur untuk terus mendorong transisi hijau di seluruh Asia Tenggara.
(inh/inh)Sentimen: positif (100%)