Sentimen
Positif (100%)
12 Nov 2024 : 18.44
Tokoh Terkait

Program Makan Gratis Prabowo Didukung China, Tifa: Hati-hati, Bisa Jadi Utang!

12 Nov 2024 : 18.44 Views 11

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Program Makan Gratis Prabowo Didukung China, Tifa: Hati-hati, Bisa Jadi Utang!

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Dokter sekaligus pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma, angkat suara mengenai kabar dukungan China terhadap program makan siang gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dalam cuitannya di platform X @DokterTifa (11/11/2024), Tifa menyuarakan kekhawatirannya terkait konsekuensi dari bantuan tersebut.

"China bantu dana program makan gratis?" tulis Tifa dengan nada skeptis.

Ia memperingatkan pemerintah agar lebih waspada dalam menerima bantuan dari negara tersebut.

"Ngga curiga dengan konsep bantu dana ala China, Pak Presiden Prabowo?" tambahnya, mempertanyakan motif di balik dukungan finansial tersebut.

Tifa mengingatkan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, bantuan dana dari China sering kali berubah menjadi beban utang bagi Indonesia.

"Karena pengalaman 10 tahun kemarin, bantuan dana China itu artinya hutang lho," cetusnya.

Ia pun mengimbau pemerintah untuk tidak terlalu cepat tergiur dengan tawaran bantuan tanpa memeriksa lebih mendalam.

"Coba dicek dulu, jangan buru-buru girang," ungkapnya.

Dalam pernyataan lanjutannya, Tifa menyinggung sejarah kerja sama dengan China dan menyindir mantan Presiden Jokowi. "Negara asal-usul moyangnya Mulyono ini kan agak laen soalnya," sindirnya dengan nada tajam.

Dukungan China terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Prabowo telah diumumkan secara resmi oleh Presiden China Xi Jinping. Nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh kedua negara diberi judul Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia. Program ini bertujuan meningkatkan gizi anak-anak dan ibu hamil di Indonesia sebagai bagian dari upaya memperkuat sumber daya manusia.

Sebagai salah satu janji kampanye Prabowo pada Pilpres 2024, program MBG dirancang untuk menjangkau hingga 82,9 juta anak dengan anggaran sebesar Rp400 triliun per tahun. Pada tahap awal yang akan dimulai awal 2025, pemerintah mengalokasikan Rp71 triliun untuk menjangkau 3 juta anak penerima manfaat.

Sentimen: positif (100%)