Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Sapi
Kab/Kota: Boyolali
Tokoh Terkait
Puluhan Peternak & Pengepul Susu Sapi di Boyolali Buang 50 Ribu Liter Susu
JPNN.com Jenis Media: Regional
Sabtu, 09 November 2024 – 16:53 WIB
Salah seorang pengepul susu sapi saat melakukan aksi mandi susu, Sabtu (9/11/2024). Foto : Romensy Augustino/JPNN.com
jateng.jpnn.com, BOYOLALI - Puluhan peternak sapi perah dan pengepul susu di Kabupaten Boyolali menggelar aksi buang-buang susu, Sabtu (9/11). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes soal isu impor susu.
Pantauan di lapangan, mereka berkumpul dan berangkat dari depan Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali dengan membawa sekitar 50.000 liter susu dengan mobil bak terbuka.
Mereka juga membawa poster dan spanduk dengan berbagai tulisan seperti, 'Mas Gibran Selamatkan susu lokal', 'Pak Prabowo tolong peternak sapi', 'Susu lagi sulit, anak bojoku piye', 'IPS Indonesia tolong stop impor susu', hingga 'Utamakan susu lokal'.
Para pengunjuk rasa beriringan menuju Tugu Susu Tumpah dengan dikawal patwal polisi, di sana mereka menggelar berbagai orasi. Ada juga yang membagi-bagikan susu secara gratis kepada masyarakat, susu yang dibagikan pun masih bagus fresh.
Tidak hanya itu para peternak menjadikan susu untuk mandi. Aksi tersebut mendapat perhatian masyarakat yang lewat.
Setelah itu mereka kemudian menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong. Di sana mereka membuang semua susu yang dibawanya.
"Kami butuh makan dan sapi juga, itu tidak sedikit modalnya. Kita malah dengar kalau pemerintah mau impor dan mau membuka kandang peternakan di Kalimantan terus di mana nasib kita di Boyolali," ujar salah satu peternak sapi perah dan pengepul susu, Dono Nugroho saat ditemui, Sabtu (9/11/2024).
Menurutnya tidak hanya itu saja bahkan pabrik atau industri pengolahan susu (IPS) membatasi kuota penerimaan pasokan susu dari para peternak dan pengepul susu itu.
Puluhan peternak sapi perah dan pengepul susu di Kabupaten Boyolali menggelar aksi buang-buang susu, Sabtu (9/11).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News
Sentimen: negatif (79%)