Sentimen
Berdemonstrasi di Kedubes AS, Aktivis Tolak Campur Tangan Asing dalam PSN dan Urusan Papua
JPNN.com Jenis Media: Nasional
Jumat, 08 November 2024 – 13:39 WIB
Koordinator aksi Oscar Pendong saat Gerakan Aktivis dan Mahasiswa Peduli Keadilan menggelar berdemontrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).Foto: Dokumentasi pribadi
jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Aktivis dan Mahasiswa Peduli Keadilan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).
Aksi yang diikuti oleh lebih dari 50 orang ini menolak dugaan campur tangan organisasi non-pemerintah (NGO) asal Amerika Serikat dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan urusan Papua di Indonesia.
Koordinator gerakan Oscar Pendong menyampaikan kehadiran NGO asing, terutama yang berbasis di AS telah menghambat pembangunan ekonomi melalui PSN dan mengancam kedaulatan Indonesia.
Dalam orasinya, Oscar menuduh beberapa NGO lokal seperti WALHI, ICW, dan JUBI, menerima pendanaan asing untuk mendiskreditkan PSN dan mempromosikan inisiatif Blue Dot Network (BDN) di Indonesia.
"Sejak PSN mulai digulirkan, ada indikasi bahwa NGO asing ikut mendukung LSM lokal untuk menolak proyek tersebut," kata Oscar.
"Kami melihat ini sebagai ancaman bagi kedaulatan negara dan mendesak pemerintah untuk segera bertindak."
Dalam aksi ini, para demonstran mengajukan sejumlah tuntutan. Mereka menegaskan pemerintah perlu menolak setiap bentuk campur tangan NGO AS dalam PSN dan urusan Papua, yang mereka nilai sebagai upaya pihak asing dalam mengintervensi kedaulatan negara.
Selain itu, mereka mendesak agar International Republican Institute (IRI), yang belum terdaftar sebagai NGO internasional di Indonesia, segera menghentikan segala kegiatan yang dinilai ilegal di Indonesia.
Massa aksi menolak dugaan campur tangan organisasi non-pemerintah (NGO) asal Amerika Serikat dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) & urusan Papua di Indonesia.
-
Sentimen: negatif (66.5%)