Sentimen
8 Nov 2024 : 09.18
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Cililitan, Jati, Kramat, Kramat Jati
Dharma Pongrekun: Penanganan Bencana Harus Dimulai dari Akar Masalah Megapolitan 8 November 2024
8 Nov 2024 : 16.18
Views 1
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
Dharma Pongrekun: Penanganan Bencana Harus Dimulai dari Akar Masalah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
- Calon gubernur Jakarta nomor urut dua,
Dharma Pongrekun
, menekankan pentingnya menyelesaikan akar masalah sebelum melakukan
mitigasi bencana
seperti gempa bumi.
Dharma menyatakan bahwa dirinya memahami persoalan mitigasi bencana, dengan pengalaman belajar di Federal Emergency Management Agency (FEMA), Amerika Serikat.
"Karena kalau kita paham, maka semuanya kembali kepada keseimbangan alam. Bagaimana mengharapkan alam ramah kepada kita, sementara kita tidak ramah kepada alam," ujar Dharma Pongrekun di Kampung Kramat, Cililitan, Kramat Jati, Kamis (7/11/2024).
Dharma juga menyoroti bahwa langkah mitigasi sebaiknya diawali dengan menyelesaikan akar masalah.
"Jadi, kalau mau memitigasi, selesaikan dulu akar masalahnya. Akar masalahnya apa? Kita sendiri, tidak memelihara alam, lalu kita berharap alam akan menjaga kita," tegasnya.
Lebih lanjut, Dharma menilai bahwa penanganan bencana memerlukan keterlibatan lintas daerah dan tidak bisa ditangani secara parsial hanya di wilayah Jakarta. Menurut dia, penanganan bencana perlu dilakukan secara terpadu.
"Itu tidak bisa ditangani parsial hanya di Jakarta. Karena, ini merupakan hilirisasi atau residu dari mungkin provinsi tetangga. Oleh sebab itu, harus ada namanya penanganan terpadu," katanya.
Selain itu, Dharma mengkritisi kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dinilainya belum maksimal dalam menangani bencana. Ia menekankan pentingnya meningkatkan fungsi BPBD agar lebih fokus pada perlindungan masyarakat.
"Belum, kenapa demikian? BPBD atau BNPB jangan menakuti rakyat, justru rakyat harus dilindungi jangan hanya menjadi panitia untuk mengejar rakyat, mengikuti agenda politik global dengan alasan atau
cover
, atau kedok kesehatan," jelasnya.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (57.1%)