Bukan Suara Terbanyak, Tapi Ini yang Jadi Penentu Pemenang Pilpres AS
Detik.com Jenis Media: News
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dan mantan presiden Donald Trump tengah bersaing untuk memperebutkan Gedung Putih. Media-media AS melaporkan bahwa sejauh ini, Trump unggul sementara dengan meraih 201 electoral votes atau suara elektoral, sementara Kamala baru meraup 91 suara elektoral.
Diketahui bahwa dalam sistem pemilu AS, perolehan jumlah electoral votes ini merupakan kunci kemenangan kandidat dalam pemilihan presiden (pilpres AS).
Dalam pilpres inilah, terlihat perbedaan mencolok antara pemilu AS dengan negara-negara lain di dunia. Di negara-negara lain, kandidat yang meraih dukungan terbesar akan keluar sebagai pemenang pemilu. Namun, dalam pilpres AS praktis diputuskan oleh electoral college yang berjumlah 558.
Rakyat AS sebetulnya memilih mereka dan tidak memilih kandidat presidennya. Jumlah electoral college ini ditentukan oleh jumlah penduduk di masing-masing negara bagian.
Jadi, ketika warga AS datang ke tempat pemungutan suara, mereka sebenarnya memilih orang-orang yang bakal duduk dalam lembaga pemilih, atau electoral college.
Dilansir BBC, Rabu (6/11/2024), tugas utama anggota electoral college adalah memilih presiden dan wakil presiden. Anggota electoral college dicalonkan oleh partai politik di tingkat negara bagian. Mereka biasanya petinggi partai atau sosok yang berafiliasi dengan kandidat presiden dari partainya.
Di surat suara, nama mereka biasanya muncul di bawah nama kandidat presiden. Namun ada juga negara bagian yang tidak mencetak nama calon anggota electoral college.
Jumlah perwakilan setiap negara bagian dalam kelompok ini disesuaikan dengan total populasi di daerah tersebut.
Sentimen: positif (57.1%)