Sentimen
Negatif (80%)
5 Nov 2024 : 16.58
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow, Washington

Kasus: serangan siber

Partai Terkait

Intelijen AS Tuding Rusia-Iran Sebar Informasi Palsu Selama Pemilu

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

5 Nov 2024 : 16.58
Intelijen AS Tuding Rusia-Iran Sebar Informasi Palsu Selama Pemilu
Washington DC -

Otoritas intelijen dan keamanan Amerika Serikat (AS) menuding Rusia dan Iran semakin meningkatkan serangan siber dan kampanye disinformasi untuk memicu perselisihan, ketika warga AS melakukan pemungutan suara pada Selasa (5/11) waktu setempat.

Tuduhan itu, seperti dilansir Reuters dan Radio Free Europe/Radio Liberty, Selasa (5/11/2024), disampaikan dalam pernyataan gabungan yang dirilis oleh Biro Investigasi Federal (FBI), Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI), dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA).

Disebutkan dalam pernyataan itu bahwa komunitas intelijen dalam pemerintah AS mengamati Rusia sedang melakukan operasi memberikan pengaruh yang bertujuan melemahkan kepercayaan publik terhadap integritas pemilu AS dan memicu perpecahan di kalangan warga AS.

"IC (komunitas intelijen) memperkirakan aktivitas-aktivitas ini akan meningkat selama hari pemilu dan dalam beberapa minggu mendatang, dan bahwa narasi pengaruh asing akan fokus pada swing states," sebut pernyataan gabungan FBI-ODNI-CISA tersebut.

Pernyataan itu menyebut Rusia sebagai "ancaman paling aktif". Moskow sendiri telah membantah pihaknya mencampuri pemilu AS.

"Aktor-aktor berpengaruh Rusia memproduksi video dan membuat artikel-artikel palsu untuk melemahkan legitimasi pemilu, menanamkan ketakutan pada para pemilih mengenai proses pemilu, dan menyarankan warga Amerika menggunakan kekerasan satu sama lain karena preferensi politik," sebut pernyataan tersebut.

Badan-badan intelijen AS telah memperingatkan selama berbulan-bulan soal upaya-upaya yang didukung pemerintah Rusia untuk mempengaruhi pemilu yang menghadapkan mantan Presiden Donald Trump, capres Partai Republik, dengan Wakil Presiden Kamala Harris, capres Partai Demokrat.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sentimen: negatif (80%)