Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong Chery untuk meningkatkan persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mobilnya menjadi 60 persen, dari yang sebelumnya 40 persen.

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam First Export Chery Motor Indonesia di Cikarang Dry Port, Jawa Barat, Jumat (1/11).

"Dengan hadirnya Chery yang berasal dari Indonesia di pasar global menunjukkan kepada dunia bahwa kita Indonesia mampu memproduksi kendaraan berkualitas dengan teknologi yang maju. Catatannya untuk Chery bahwa Omoda 5 ini memiliki TKDN, saya sampaikan masih 40 persen, dan harapan kami, harapan dari pemerintah, 40 persen itu angka yang relatively masih bisa ditingkatkan," kata Agus.

Menurut dia, peningkatan TKDN tersebut untuk menggerakkan industri pendukung otomotif nasional.

"Oleh sebab itu harus dicari sesegera mungkin kiat-kiat atau caranya untuk meningkatkan TKDN, khususnya dari produk-produk yang dihasilkan oleh Chery, termasuk produk ekspornya meningkat ke angka 60 persen. Nanti dari kantor kami bisa melakukan bimbingan atau pengawalan agar TKDN Chery bisa 60 persen dan kami harapkan bisa dilibatkan segenap variannya, menjadi bagian dari supply chain," lanjutnya.

Agus menyebutkan pemerintah akan terus mendukung seluruh inisiatif Chery yang bertujuan untuk memajukan industri dalam negeri, termasuk hal-hal yang bisa menjadi kerja sama antara keduanya, seperti pelatihan sumber daya manusia dan pengembangan inovasi teknologi yang berkelanjutan.

Sementara itu, Executive Vice President Chery International Chen Chunqing mengamini arahan Menteri Agus. Chunqing mengatakan pihaknya akan berkomitmen untuk mendongkrak TKDN mobil besutan Chery.

"Chery Indonesia akan terus berkontribusi dan memberikan nilai lebih pada bagian manufaktur dan inovasi teknologi di Indonesia. Dengan menawarkan produk dan layanan terbaik kepada pelanggan, Chery akan menjadi salah satu merek otomotif yang paling berpengaruh di Indonesia dengan ekspor ini sebagai salah satu terobosan," tutupnya.

[Gambas:Video CNN]