Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Beijing, Pyongyang, Tokyo
Asia Makin Panas, Jepang & Eropa Keluarkan Tanda Siap Perang
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang dan Uni Eropa (UE) akan mengumumkan kemitraan keamanan baru pada Jumat (1/11/2024). Menurut laporan media lokal, pakta ini akan mencakup lebih banyak latihan militer bersama, dialog tingkat senior, dan kerja sama industri pertahanan.
Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell akan bertemu dengan mitranya dari Jepang Takeshi Iwaya. Ia mengatakan kepada wartawan minggu ini bahwa pakta tersebut muncul "saat Jepang dan UE menghadapi lingkungan keamanan yang semakin menantang".
Sebenarnya, ia tidak menyebut China. Tetapi Jepang sebelumnya menyebut tetangganya sebagai tantangan keamanan terbesarnya saat Beijing membangun kapasitas militer di kawasan tersebut.
"Kunjungan saya ke dua mitra terdekat kami di Indo-Pasifik merupakan tonggak penting dalam upaya kami selama lima tahun terakhir untuk memperkuat keterlibatan aktif UE," kata Borrell dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, seperti dikutip AFP.
"Kami telah mengamankan keselarasan pada isu-isu geopolitik dan memajukan nilai-nilai yang kami miliki bersama," katanya, menjanjikan "babak baru dalam hubungan kami yang semakin dekat".
Setelah pembicaraan Tokyo, Borrell akan menuju Korea Selatan (Korsel) untuk membahas Korea Utara (Korut) sebagai agenda utama. Amerika Serikat (AS) sebelumnya mengatakan ribuan tentara Korea Utara berada di Rusia dan siap bertempur di Ukraina.
Pyongyang juga menguji coba salah satu rudal terbarunya dan terkuat pada hari Kamis. Ini menunjukkan ancamannya terhadap daratan AS beberapa hari menjelang pemilihan umum.
Sementara Iwaya pada Selasa mengatakan Kemitraan Keamanan dan Pertahanan Jepang-UE diumumkan bertujuan untuk lebih mengembangkan, memperdalam, dan memperkuat kerja sama dan dialog di semua bidang keamanan dan pertahanan. Secara khusus, ia membayangkan kerja sama di bidang keamanan maritim, ruang angkasa, keamanan siber, dan ancaman hibrida, termasuk disinformasi dan campur tangan asing.
"Keamanan kawasan Asia-Pasifik tidak dapat dipisahkan dari keamanan Eropa dan Atlantik", tambah Iwaya.
Jepang telah meningkatkan pengeluaran pertahanan ke standar NATO sebesar dua persen dari PDB pada tahun 2027. Sebagian untuk melawan China, yang meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan.
Beijing mengklaim pulau yang diperintah sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekerasan untuk menguasainya. Jepang, yang selama beberapa dekade bergantung pada AS untuk perangkat keras militer, juga sedang mengembangkan jet tempur baru dengan anggota UE Italia dan Inggris yang akan mengudara pada tahun 2035.
(sef/sef)
Sentimen: positif (76.2%)