Sentimen
Antisipasi Pelintas Batas ILegal, Pamtas TNI dan UPF Timor Leste Patroli Bersama
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Atambua, Gatra.Com - Mengantisipasi pelintas batas illegal dua negara melalui jalan tikus, anggota TNI pengamanan perbatasan ( Pamtas) dari Satgas Yonif 742/SWY bersama Polri bersama Imigration Quarantine (CIQ) dan UPF Timor Leste melaksanakan patroli gabungan sepanjang garis perbatasan darat RI-RDTL melintasi pos Nunura, pos Turiskain dan pos Delomil, Jumat (5/7/2024).
Ini untuk mengantisipasi kejadian serupa di tahun 2021 yaitu ratusan warga perguruan PSHT asal Timor Leste yang pernah melintas secara ilegal ke wilayah Indonesia.
Menurut Danpos Delomil, Letda Inf Arfian Yudha Baktian, kegiatan patroli gabungan bentuk sinergitas semua elemen yang memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan dan kedaulatan kedua negara sesuai dengan tugas tanggungjawab dan fungsi masing-masing sebagaimana diatur dalam peraturan hukum di kedua negara yaitu RI-RDTL.
“Tim Patroli memiliki komitmen bersama untuk mencegah segala aksi dan kegiatan ilegal di wilayah perbatasan RI-RDTL. Sekaligus sebagai upaya mengantisipasi kejadian warga PSHT yang pernah melintas secara ilegal sebanyak ratusan orang ke wilayah Indonesia pada tahun 2021 untuk mengikuti acara kenaikan sabuk di Timor Barat, NTT waktu lalu ,” kata Danpos Letda Inf Arfian Yudha Baktian dalam keterangannya dikutip dari Puspen TNI, Sabtu, (6/7).
Adapun rute patroli lanjut Danpos yaitu menyusuri sepanjang sungai dan hutan yang berpotensi akan dilalui oleh para pelintas batas secara ilegal. Tim akan mempersempit ruang gerak atau kesempatan para pelaku pelintas batas ilegal yang melancarkan aksinya melalui jalur-jalur tikus yang ada di perbatasan kedua Negara.
“Patroli Gabungan hari ini melibatkan 12 personel Satgas Yonif 742/SWY, 3 personel dari pos Polisi Builalu, 10 personel UPF Memo, 1 petugas dari Bea Cukai Turiskain, 1 petugas Imigrasi Turiskain dan 1 personel dari pos Polisi Turiskain ,” kata Letda Inf Arfian Yudha Baktian.
“Harapannya dengan adanya kegiatan seperti ini menambah integritas antar sesama aparatur negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste,” tambah Letda Inf Arfian.
24
Sentimen: negatif (80%)