Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Karawang
Hoaks, video Bawaslu arahkan coblos salah satu calon
Elshinta.com Jenis Media: Politik
Elshinta.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyatakan bahwa video kartun memuat logo Bawaslu yang berisi simulasi pencoblosan pilkada mengarahkan ke salah pasangan calon bupati dan wakil bupati Karawang merupakan hoaks.
"Kami merasa sangat dirugikan, karena dalam video itu ada kartun seseorang menggunakan rompi berlogo Bawaslu yang melakukan simulasi pencoblosan salah satu pasangan calon," kata Komisioner Bawaslu Karawang Ade Permana, Rabu.
Ia menyampaikan bahwa dalam video berdurasi 0,34 detik itu seolah-olah Bawaslu mendukung salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Karawang.
Ade Permana memastikan bahwa Bawaslu Karawang tidak pernah membuat video kartun tersebut, karena itu pihaknya akan melakukan penelusuran siapa yang membuat video kartun tersebut.
Atas kerugian yang dialami, katanya, Bawaslu Karawang akan segera mengirimkan surat keberatan kepada tim pasangan calon tertentu, serta meminta klarifikasi atas beredarnya video kartun memuat logo Bawaslu yang berisi simulasi pencoblosan pilkada mengarahkan ke salah pasangan calon bupati dan wakil bupati Karawang.
Selain itu, Bawaslu Karawang juga akan melakukan kajian lebih lanjut untuk menentukan langkah hukum yang akan diambil.
"Kita akan melakukan kajian dulu untuk menentukan langkah hukum yang akan kita lakukan, ini kan berita hoaks bahwa seolah-olah Bawaslu yang membuat," katanya.
Ade Permana menegaskan bahwa sebagai lembaga penyelenggara pilkada, Bawaslu Karawang menjunjung tinggi netralitas. Karena itu pihaknya akan melakukan tindakan preventif untuk meyakinkan masyarakat bahwa Bawaslu Karawang tetap netral dan independen.
"Kami juga akan membuat peringatan secara terbuka di website Bawaslu bahwa Bawaslu tidak pernah mengajak siapapun untuk mendukung salah satu pasangan calon," ungkapnya.
Atas kabar hoaks itu, Ade Permana mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar lebih kritis dalam menerima informasi atau terhadap segala hal yang dibuat, baik itu video atau apapun serta tidak mudah terprovokasi oleh berita hoaks," katanya. (KR-MAK)
Sumber : Antara
Sentimen: positif (40%)