Sentimen
Manusia Bisa Ngobrol Lewat Dunia Mimpi, Ini Teknologi Barunya
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah perusahaan startup asal San Francisco, Amerika Serikat mengklaim berhasil menemukan cara komunikasi antara dua orang yang sedang tertidur lewat mimpi.
Perusahaan bernama REMSpace menyebut percakapan lewat mimpi ini sebagai "dimensi baru komunikasi."
REMSpace mengirim pesan ke dua orang manusia yang sedang tertidur saat mereka bermimpi menggunakan perangkat khusus yang dipasang di kepala. Alat itu memfasilitasi "percakapan pertama lewat mimpi."
"Sebelumnya, komunikasi di dalam mimpi masih seperti fiksi ilmiah. Nantinya, fitur ini akan menjadi wajar dan kita akan sulit membayangkan hidup kita tanpa teknologi ini," kata CEO REMSpace Michael Raduga.
REMSpace belum menerbitkan laporan penelitian soal eksperimen mereka. Namun, mereka mendeskripsikan cara kerja teknologi mereka dalam siaran pers.
Dalam siaran pers, REMSpace menyatakan mereka memantau dua peserta percobaan yang tidur di rumah masing-masing. Perangkat yang dipakai di kepala para peserta mengumpulkan data polysomnographic (termasuk gelombang otak dan detak jantung) lewat WiFi.
Lalu, mereka mengirim pesan berupa "kata rahasia" ke salah satu peserta penelitian yang pertama kali memasuki tahap "mimpi sadar" atau lucid dream, yaitu kondisi saat seseorang menyadari bahwa ia sedang bermimpi. Ia kemudian mengulangi kata tersebut dalam mimpinya, lewat ekspresi wajah dan bunyi, yang direkam oleh server.
Saat peserta penelitian kedua memasuki tahap mimpi sadar, ia "menerima" pesan yang dikirim melalui server.
"Server kami mendeteksi balasannya dan mengkonfirmasi bahwa itu benar. Saat orang berikutnya memasuki mimpi sadar, kami mengirim jawabannya, dan dia akan mengulangnya juga," kata Raduga kepada ABC 7 News seperti dikutip dari Futurism, Senin (28/10/2024).
Pesan yang dikirim bukan berupa kata dari bahasa Inggris atau bahasa lainnya. Pesan berasal dari "Remmyo" yaitu bahasa mimpi yang diklaim bisa dideteksi menggunakan perangkat pencari pola EMG dari gerakan otot wajah.
"Saat Anda berbicara dalam bahasa ini di mimpi, kami bisa mendengar Anda dan menghubungkan kedua mimpi," kata Raduga.
REMSpace menyatakan mereka telah menyerahkan laporan hasil penelitian mereka ke jurnal ilmiah untuk direview oleh para ilmuwan.
(dem/dem)
Sentimen: netral (61.5%)