Sentimen
Empat Mitos Umum Tentang Transmisi Otomatis, Mana yang Paling Sering Dilakukan?
Republika.co.id Jenis Media: Otomotif
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transmisi otomatis telah hadir selama lebih dari satu abad, dengan konsep aslinya dipatenkan pada awal tahun 1920-an. Sejak awal, desain transmisi otomatis telah melalui berbagai iterasi dan peningkatan, secara bertahap meningkatkan stabilitas, kekuatan, dan keterjangkauan.
Berkat evolusi yang terus-menerus inilah transmisi otomatis secara efektif menggantikan transmisi manual sebagai pengaturan default otomotif.
Dilansir Slashgear, Senin (4/3/2024), ketika suatu teknologi tertentu telah ada cukup lama, informasi terbaru tentang perkembangannya tidak selalu tersebar ke masyarakat. Entah itu karena informasi yang sudah ketinggalan zaman atau sekedar kebohongan, ada beberapa mitos yang masih bertahan tentang transmisi otomatis hingga saat ini.
1. Transmisi otomatis tidak mampu melewati jalan-jalan kasar
Ada anggapan yang diterima secara umum bahwa, dalam hal berkendara yang lebih teknis, transmisi manual lebih disukai daripada transmisi otomatis. Jika, misalnya, Anda sedang berkendara di bukit yang sangat curam atau melewati bukit pasir yang tidak stabil, kendali manual yang tepat akan menjadi pilihan yang lebih baik.
Namun, hanya karena transmisi manual lebih baik dalam menangani medan yang kasar, tidak rata, atau aneh, bukan berarti transmisi otomatis terjebak di lumpur.
Perpindahan-perpindahan gigi otomatis pada transmisi otomatis menangani sebagian besar aspek-aspek perpindahan gigi yang rumit saat menangani jalan-jalan yang kasar, membuat Anda lebih fokus pada kemudi dan akselerasi. Selama mobil yang Anda kendarai dibuat untuk mampu menghadapi medan yang tidak rata, dengan body yang kokoh dan fitur seperti 4WD, maka transmisi otomatis akan berfungsi dengan baik untuk berkendara biasa.
Jika Anda lebih menyukai pengemudi yang hobi dan ingin menjadi lebih liar dengannya, manual mungkin lebih baik, tetapi dalam sebagian besar situasi, otomatis akan membawa Anda dengan baik.
2. Transmisi otomatis tersegel dan tidak dapat diservis
Sebagai bagian dari upaya keseluruhan untuk meningkatkan efisiensi transmisi otomatis, beberapa produsen telah memilih untuk menyederhanakan proses penggantian dan pemeliharaan cairan, dengan menciptakan sistem pengaturan mandiri yang tidak perlu dibilas. Dari sinilah transmisi tersegel berasal, sistem mandiri yang, setidaknya diduga, cairannya tidak perlu diservis.
Untuk beberapa alasan, ada asumsi bahwa semua transmisi otomatis modern menggunakan kerangka ini, yang berarti jika rusak, satu-satunya pilihan adalah menggantinya sepenuhnya.
Tidak semua transmisi otomatis....
Sentimen: positif (66%)