Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Jumlah Pengendara di AS Pada 2023 Catat Rekor Tahunan
Republika.co.id Jenis Media: Otomotif
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan di jalan raya AS pada tahun 2023 naik 2,1 persen 3,2 triliun mil (sekitar 5,4 triliun kilometer), mencatatkan rekor tahunan baru dan melampaui level sebelum Covid-19 untuk pertama kalinya. Hal ini diumumkan oleh Departemen Transportasi AS.
Perjalanan darat secara keseluruhan tahun lalu naik 67,5 miliar mil dan naik 2,2 persen pada bulan Desember, menurut data awal. Pada 2019, pengendara AS mencatat 3,261 triliun mil untuk tahun ini. Mengemudi di AS menurun tajam setelah diberlakukannya lockdown Covid-19 pada awal 2020 karena banyak orang bekerja dari rumah.
Peningkatan jumlah pengendara terjadi karena lebih banyak orang Amerika yang kembali ke kantor untuk bekerja karena perusahaan dan agen federal mendorong pekerja untuk kembali.
“Mengemudi juga didorong oleh harga bensin eceran yang lebih rendah pada tahun 2023. Harga bensin eceran AS tahun lalu rata-rata 0,43 dolar AS per gallon lebih rendah dari tahun 2022,” demikian menurut Departemen Energi AS seperti dikutip Reuters, Selasa (13/2/2024).
Harga eceran AS untuk bensin kelas reguler rata-rata 3,52 dolar AS per gallon pada tahun lalu, sebagai akibat dari harga minyak mentah yang lebih rendah pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2022.
Pada tahun 2020, jumlah perjalanan turun 11 persen menjadi 2,9 triliun mil, total tahunan terendah sejak tahun 2003. Tetapi kemudian naik 8 persen pada tahun 2021 menjadi 3,14 triliun mil.
Sementara itu, angka kematian di jalan raya AS meningkat tajam setelah pandemi, tetapi mulai turun. Kematian di lalu lintas AS turun 4,5 persen dalam sembilan bulan pertama tahun ini menjadi 30.435.
Pada 2021, angka kematian di lalu lintas AS melonjak 10,5 persen menjadi 42.915, jumlah tertinggi dalam satu tahun sejak 2005.
“Karena jalan-jalan di AS menjadi lebih sepi selama pandemi, beberapa pengendara menganggap polisi cenderung tidak mengeluarkan surat tilang, yang kemungkinan besar mengakibatkan perilaku yang lebih berisiko di jalan raya,” demikian keterangan dari Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA).
Sentimen: positif (49.2%)