Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Tambora, New York
Kasus: kebakaran
Tokoh Terkait
Carl Sagan Peringatkan Dunia Bisa Alami Musim Dingin Nuklir
Detik.com Jenis Media: Tekno
Film 'Oppenheimer' mungkin telah meningkatkan minat publik pada sejarah senjata nuklir atau bom atom, termasuk rasa penasaran mengetahui salah satu efeknya yang bisa menyebabkan musim dingin nuklir.
Salah satu efek potensial dari bom atom ini tidak diketahui sampai bertahun-tahun setelah kematian Julius Robert Oppenheimer yang memimpin peledakan bom atom pertama di dunia lewat Proyek Manhattan.
Secara khusus, konsep musim dingin nuklir pertama kali menjadi perhatian dunia sejak dikemukakan oleh astrofisikawan dan penulis Carl Sagan pada tahun 1983.
Dalam perkembangannya, hampir setiap model iklim modern telah mengkonfirmasi temuan awal bahwa perang nuklir berpotensi mendinginkan planet ini.
"Senjata nuklir yang dijatuhkan di kota-kota dan kawasan industri akan menghasilkan api, api akan menghasilkan asap, dan asap itu akan terangkat ke stratosfer dalam badai petir raksasa," kata Alan Robock, ilmuwan iklim di University of Rutgers di New Jersey, AS, seperti dikutip dari CBC.
Badai yang digerakkan oleh api seperti itu dikenal sebagai awan pyrocumulonimbus, dan salah satunya diakibatkan oleh pengeboman AS di Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945.
Karena tidak memungkinkan untuk melakukan uji coba dengan membakar kota-kota besar di dunia, para ilmuwan iklim mencari kondisi serupa untuk mempelajari musim dingin nuklir.
"Fisika dasarnya sangat sederhana: jika sesuatu menghalangi matahari, Bumi akan menjadi dingin. Kita memiliki analoginya. Bumi kita memiliki waktu malam, kita pun punya musim dingin," kata Robock.
Contoh lain, ungkapnya, dapat dilihat pada peristiwa letusan Gunung Tambora di Indonesia pada tahun 1815. Letusan dahsyat gunung berapi tersebut memuntahkan aerosol yang masuk ke stratosfer.
Aerosol ini menyebar ke seluruh dunia, menghalangi sinar Matahari dan mendinginkan planet rata-rata 3 derajat Celcius. Efek ini berdampak pada perubahan iklim global setidaknya selama tiga tahun. Akibatnya, di tahun 1816, Eropa dan Amerika Utara mengalami kondisi yang disebut sebagai tahun tanpa musim panas. Pada masa itu, tanaman mati karena kurangnya sinar Matahari atau karena embun yang membeku.
Mengapa asap dari kebakaran hutan tidak menyebabkan pendinginan global? Pasalnya, partikel asap tidak mencapai stratosfer. Mereka tersapu dari atmosfer yang lebih rendah oleh presipitasi.
Kebakaran hutan misalnya, membentuk peristiwa pyrocumulonimbus yang mencapai stratosfer, tetapi hanya sekitar 100 ribu hingga 300 ribu ton asap. Asap dari badai api akibat ledakan di Hiroshima juga tidak cukup memberikan efek pendinginan yang signifikan.
Menurut sebuah makalah tahun 2007, perang nuklir antara AS dan Rusia berpotensi mengirim 150 juta ton jelaga hitam ke stratosfer, menghasilkan pendinginan permukaan rata-rata global sebesar 7-8 derajat Celcius yang akan bertahan selama bertahun-tahun. Bahkan setelah satu dekade, suhu dunia akan tetap 4 derajat Celcius lebih dingin.
Ini akan menjadi masalah besar bagi produksi pangan global. Negara-negara di garis lintang yang lebih tinggi, seperti Kanada, akan sangat terpukul oleh musim dingin nuklir, karena sebagian besar negara tersebut sudah terlalu dingin untuk pertanian yang signifikan.
Jika demikian, bisakah musim dingin nuklir menghentikan laju pemanasan global" Ini adalah pertanyaan yang selalu didapat Robock. Perang nuklir skala penuh dan kelaparan global akibat musim dingin nuklir akan menyebabkan runtuhnya masyarakat industri dan peradaban manusia.
Robock mengatakan bahwa jika AS dan Rusia melakukan perang nuklir, sebagian besar akan menghentikan emisi karbon, karena sebagian besar aktivitas manusia akan berhenti.
"Jumlah karbon yang ada di atmosfer secara bertahap akan turun, diserap di lautan, kita memiliki sekitar setengah derajat atau satu derajat pemanasan bawaan saat ini, jadi akan ada sedikit pemanasan tambahan. Tapi pada dasarnya akan berhenti," katanya.
Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia menimbulkan ancaman perubahan suhu global rata-rata beberapa derajat dalam skala waktu beberapa dekade. Musim dingin nuklir, di sisi lain, menimbulkan bahaya itu dalam skala waktu bertahun-tahun.
"Dampak perang nuklir pada sistem pangan global mengejutkan. Tidak ada cara untuk beradaptasi," kata Jonas Jaegermeyr, seorang ilmuwan iklim dan pembuat model tanaman yang mempelajari musim dingin nuklir di University of Columbia di New York.
Sebuah makalah yang dirilis tahun di Nature Food menemukan bahwa hingga 5,3 miliar orang akan mati karena kelaparan dua tahun setelah pertukaran nuklir skala penuh antara AS dan Rusia dan musim dingin nuklir berikutnya.
Jelas, musim dingin nuklir adalah cara terburuk yang bisa dibayangkan untuk menghentikan pemanasan global. Pasalnya, cara ekstrem itu akan menggantikan pemanasan planet yang stabil dengan pendinginan planet yang tiba-tiba.
"Jika Anda ingin menyelesaikan masalah pemanasan global, jawaban pertama adalah tinggalkan bahan bakar fosil dan hentikan, serta gunakan Matahari dan angin sebagai sumber energi berkelanjutan," " kata Robock.
Simak Video "Ada Bom Atom dan Bom Nuklir, Bedanya Apa Ya?"
[-]
(rns/rns)
Sentimen: negatif (100%)