Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Rugi Menyusut, Bos Garuda Targetkan Trafik Penumpang Naik 60%
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) perlahan-lahan mulai mencatat pemulihan kinerja keuangan. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, seiring dengan berakhirnya mandemi covid-19, membuat pendapatan usaha tumbuh sebesar 58,85% di semester I-2023 menjadi US$ 1,39 miliar, dibandingkan tahun lalu yang sebesar US$ 878,69 juta.
Sehingga, Garuda Indonesia berhasil menekan rugi bersih periode berjalan sebesar 30,59% menjadi US$76,38 juta pada paruh pertama tahun ini jika dibandingkan dengan pencatatan rugi bersih periode berjalan pada kuartal I-2023 yakni US$ 110,03 juta.
Irfan memproyeksikan, hingga akhir tahun 2023 mendatang, Perseroan dapat mencatatkan pertumbuhan penumpang hingga lebih dari 60%. Angka ini diprediksi akan terus tumbuh signifikan terutama pada periode peak season, seperti Natal dan Tahun Baru mendatang, seiring dengan ekspansi rute yang gencar dilakukan
"Termasuk penambahan frekuensi penerbangan yang terus kami lakukan secara bertahap terutama pada rute-rute dengan performa positif, baik domestik maupun internasional, serta ekspansi jaringan penerbangan umrah dari beberapa kota besar di Indonesia," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (2/8).
kenaikan pendapatan usaha Garuda Indonesia hingga Semester I-2023, kata Irfan, dikontribusikan oleh pertumbuhan pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 62,70% menjadi sebesar US$ 1,10 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 677,28 juta.
Sementara itu, pendapatan penerbangan tidak berjadwal pada Semester I-2023 juga mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 62,68%, menjadi US$ 142,45 juta dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$ 87,57 juta.
Adapun untuk pendapatan lainnya, hingga Semester I-2023 ini, Garuda Indonesia berhasil membukukan nilai pendapatan sebesar US$ 151,37 juta, atau tumbuh 33% dibandingkan Semester I-2022.
"Peningkatan pendapatan usaha tersebut tentunya sejalan dengan performa kinerja operasional Garuda Indonesia secara konsolidasi yang secara konsisten tumbuh positif, di mana sampai dengan Juni 2023, Garuda Indonesia Group berhasil mengangkut sebanyak 9.052.109 penumpang, atau tumbuh hingga 39 persen secara tahunan pada periode yang sama yakni 6.516.555 penumpang," jelasnta.
Adapun hingga akhir Kuartal III-2023, Garuda Indonesia memproyeksikan akan melaksanakan proses delivery armada narrow body sebanyak 3 unit yang akan dilakukan secara bertahap dari total keseluruhan 5 armada narrow body yang akan diterima di tahun ini. Hal itu sebagai bagian dari implementasi program akselerasi peningkatan kapasitas produksi Garuda Indonesia.
"Fondasi kinerja keuangan ini tentunya tidak terlepas dari berbagai fase restrukturisasi yang berhasil dirampungkan Perseroan pada akhir tahun lalu, hingga berhasil mengantarkan Garuda Indonesia mencatatkan raihan laba US$ 3,81 miliar, yang turut dikontribusikan oleh pendapatan dari restrukturisasi utang yang dijalankan," pungkasnya.
[-]
-
Bos Garuda: Banyak Penumpang Memilih Berlibur Daripada Mudik(fsd/fsd)
Sentimen: positif (96.9%)