Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BNI, BRI, PT Danareksa Sekuritas, Bank Mandiri
Institusi: Australian National University
Tokoh Terkait
Arifin
Sosok Taipan di Balik Tambang Salim, Siapa Agus Projosasmito?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang tembaga dan emas milik Grup Salim, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), telah melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Emiten tambang yang juga dimiliki oleh Grup Medco milik keluarga Panigoro ini berhasil menghimpun dana Rp 10,73 triliun setelah melepas 8,80% saham baru kepada investor publik dengan kapitalisasi awal ketika melantai tercatat Rp 121,89 triliun.
Kenaikan harga saham AMMN ikut mengerek harta kekayaan para pemegang saham. Merujuk prospektus IPO, setidaknya ada 4 taipan baru yang kekayaan mencapai US$ 1 miliar dolar atas kepemilikan saham di perusahaan tambang tersebut.
Di balik perusahaan tambang ini, ada nama Agus Projosasmito yang disebutkan dalam prospektus sebagai pengendali perusahaan. Para pemegang saham menyetujui penetapannya sebagai pengendali perusahaan dengan mempertimbangkan komposisi kepemilikan saham..
"Berdasarkan Akta 133/2022, dengan mempertimbangkan komposisi kepemilikan saham Perseroan dimana tidak terdapat pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki lebih dari 50% saham dalam Perseroan, para pemegang saham juga menyetujui penetapan Agoes Projosasmito sebagai pengendali dari Perseroan guna memenuhi ketentuan Pasal 85 ayat (1) dan (2) Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal melalui kepemilikannya dalam PT AP Investment yang merupakan pemegang saham atas 17,08% saham dalam Perseroan," tertulis dalam prospektus, dikutip CNBC Indonesia.
Agoes Projosasmito, sosok yang dekat dengan Salim tersebut diketahui kekayaannya lewat kepemilikan tidak langsung di AMMN tercatat Rp 19,02 triliun (US$ 1,27 miliar).
Sosok Kunci
Nama Agus Projosasmito sendiri sudah menancap di pertambangan. Ia baru-baru ini diputuskan menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) milik Grup Bakrie, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 30 Juni 2023 lalu. Ia juga sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama sebagai emiten pertambangan emas milik Grup Bakrie, Bumi Resources Minerals (BRMS).
Agus diketahui dekat dengan Salim, dan merupakan sosok sentral di balik masuknya Salim di Grup BUMI. Kabar ini tidak serta merta, tetapi berasal dari penunjukkan nama Agus sebagai Direktur Utama BRMS di tengah tahap akuisisi saham perusahaan oleh Grup salim. Ia hadir menggantikan Suseno Kramadibrata yang saat itu menjabat sebagai Wakil Direktur Utama perseroan.
Sebelum menjadi pucuk pimpinan di emiten tambang, Agus memulai kariernya di industri keuangan. Sebagai investment bankir, salah satu milestone penting dalam karier Alumni Australian National University adalah menjadi Presiden Direktur Danareksa Sekuritas.
Selain itu beberapa posisi penting di industri keuangan yang pernah dijabar Agus termasuk Komisaris Utama di PT NC Securities, Wakil Presiden Direktur di PT DBS Securities Indonesia, Direktur di PT Merincorp Securities Indonesia, Head of Capital Market di PT Merchant Investment Corp, serta Head of Capital Market di PT Danareksa (Persero).
Jejaknya di industri keuangan terlihat dari transaksi-transaksi penting di Indonesia, dari mulai pendirian Star Energy dengan akuisisi operasi lepas pantai Conoco Phillips di Natuna pada 2002 hingga akuisisi situs geotermal Wayang Windu dari Credit Suisse dan Deutsche Bank pada 2004.
Setelah menghabiskan tiga dekade karier cemerlang di industri keuangan, Agus mulai memfokuskan diri terjun di industri padat modal lain, yakni pertambangan.
Masuknya Agus ke industri pertambangan ikut menjalin kedekatan dengan bos Grup Salim. Agus disebut menjalankan beberapa proyek bisnis dengan Anthoni Salim di bawah bendera Ithaca Resources yang bergerak di bidang pertambangan batu bara.
Meski telah lama berbisnis tambang, langkah terbesarnya yang benar-benar terlihat oleh publik adalah lewat akuisisi tambang tembaga-emas di Nusa Tenggara Barat dari perusahaan Amerika Serikat.
Agus merupakan salah sosok kunci akuisisi Newmont Nusa Tenggara (NNT) dari Newmont Mining Corp. Dan Sumitomo Corporation oleh Medco Energy (MEDC) tahun 2016 silam. Total transaksi pengambilalihan perusahaan yang berganti nama menjadi Amman Minerals tersebut mencapai US$ 2,6 miliar atau setara Rp 34,32 triliun (asumsi kurs Rp 13.200/AS kala itu).
Sebelum mencapai kesepakatan final, Agus dikabarkan merupakan yang paling awal mencari dana dan investor strategis untuk akuisisi Newmont lewat konsorsium lokal. Konsorsium itu disebut berisikan beberapa pengusaha terkenal termasuk keluarga Kiki Barki yang merupakan pengendali emiten tambang batu bara Harum Energy (HRUM) dan pendiri Medco, Arifin Panigoro. Meski akhirnya kesepakatan diperoleh dengan nama terakhir.
Medco Energi Group dan AP Investment milik Agus akhirnya diketahui bekerja sama mengakuisisi saham di Amman Mineral dengan dukungan dari tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).
Dalam kesepekatan akuisisi tersebut, emiten tambang emas milik Grup Bakrie, BRMS, akhirnya ikut menjual kepemilikan sahamnya di NNT lewat PT Multi Daerah Bersaing (MBD) kepada Medco senilai US$ 400 juta.
[-]
-
Duet Salim-Bakrie, Ini Wajah Baru Manajemen BUMI
(fsd/fsd)
Sentimen: positif (50%)