Pemkab Boyolali tingkatkan produksi pangan dukung stok nasional
Elshinta.com Jenis Media: Nasional
Seorang petani mengusir burung pemakan tanaman padi di Desa Dibal Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali, Jateng, Minggu (30/7/2023). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Elshinta.com - Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Dinas Pertanian setempat terus berupaya meningkatkan produksi pangan untuk mendukung ketersediaan beras atau stok nasional di wilayah Jawa Tengah.
"Upaya Dispertan Boyolali untuk mendukung ketersediaan pangan nasional, apabila negara asal menutup kran ekspor, antara lain dengan meningkatkan produksi dan produktivitas pangan dalam negeri khususnya di kabupaten ini," kata Kepala Dispertan Boyolali Joko Suhartono, di Boyolali, Jateng, Minggu.
Selain itu, lanjut dia, juga melakukan diversifikasi padi dengan tanaman pangan lain seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan lain-lain.
Kemudian, ia menambahkan, optimalisasi pemanfaatan pekarangan untuk pemenuhan pangan keluarga atau rumah tangga dengan tanaman pangan dan atau hortikultura khususnya sayur dan buah. Lalu memperkuat cadangan pangan, dan mengupayakan pemanfaatan lahan-lahan marjinal dan lahan yang tidak diusahakan.
Dia menyampaikan, langkah Dispertan untuk swasembada pangan dengan pemberian bantuan benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat serta mempunyai potensi hasil yang cukup tinggi.
Kemudian penyediaan pestisida ramah lingkungan untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman, memberdayakan musuh alami organisme pengganggu tanaman (OPT) dan mengoptimalkan pengendaliannya secara terpadu.
Selain itu, kata dia, penyediaan prasarana pertanian seperti jalan usaha tani, jalan produksi, jaringan irigasi tersier, embung, long storage, dam parit, irigasi air tanah dalam dan sumur dangkal.
Upaya lain, kata dia, penyediaan sarana pertanian melalui mekanisasi pertanian modern seperti traktor roda empat, roda dua, cultivator, combine harvester, power threser dan hand sprayer elektrik.
Kemudian, penyuluhan dan pembinaan kepada kelompok tani atau gapoktan mengenai praktik budidaya yang baik atau good agriculture practice (GAP) dan penanganan pasca panen yang baik atau good handling practice (GHP).
Sementara itu, produksi pangan di Kabupaten Boyolali pada semester pertama hingga Juli 2023 ini, sebanyak 224.987 ton gabah kering giling (GKG) dengan luas panen 41.103 hektare dengan produktivitas rata-rata 58,63 kuintal per ha.
Produksi beras Boyolali hingga Semester I 2023 mencapai 127.928 ton beras atau mengalami surplus sekitar 67.677 ton setara beras. Jadi Boyolali masih aman pangan sehingga menjadi salah satu daerah mendukung ketersediaan pangan di Jateng khususnya atau nasional pada umum.
Sentimen: positif (100%)