Sentimen
Positif (50%)
30 Jul 2023 : 02.55
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Suzuki, Honda, Yamaha, Ducati

Event: MotoGP

Tokoh Terkait

Stoner Takut Yamaha dan Honda Mundur dari MotoGP

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Sport

30 Jul 2023 : 02.55
Stoner Takut Yamaha dan Honda Mundur dari MotoGP
Jakarta, CNN Indonesia --

Legenda MotoGP Casey Stoner takut dua tim pabrikan besar Jepang, Yamaha dan Honda, akan meninggalkan MotoGP setelah terpuruk dalam beberapa musim terakhir.

Dominasi Yamaha dan Honda di MotoGP mulai tergerus dalam dua musim terakhir. Sebaliknya, tim pabrikan dari Eropa: Ducati, KTM, dan Aprilia mulai mendominasi. Musim lalu Ducati sukses merebut gelar juara dunia lewat Francesco Bagnaia.

Stoner mengatakan terpuruknya Yamaha dan Honda bisa menjadi pertanda buruk bagi MotoGP. Pasalnya mereka kesulitan mengimbangi kecepatan tim-tim pabrikan dari Eropa dalam hal mengembangkan perangkat aerodinamika.

-

-

"Saya tidak berpikir Honda dan Yamaha yang harus disalahkan atas situasi saat ini. Sebaliknya, saya pikir peraturan telah diubah untuk membantu tim pabrikan Eropa dengan aerodinamika mereka," ucap Stoner.

"Beberapa tahun lalu sebenarnya telah diputuskan melarang semua alat bantu aerodinamis, tapi kemudian rencana ini tiba-tiba dibatalkan lagi. Itu mengapa Suzuki meninggalkan MotoGP," ujar Stoner dikutip dari Crash.

Jika Yamaha dan Honda terus gagal mengimbangi kemampuan mengembangkan perangkat, Stoner takut dua tim pabrikan Jepang itu akan meninggalkan MotoGP.

"Saya khawatir Honda dan Yamaha juga akan pergi, karena apa yang ada di MotoGP saat ini bukanlah komitmen mereka," ujar dua kali juara dunia MotoGP itu.

"Sepeda motor MotoGP sekarang sudah seperti mobil F1 dengan dua roda. Terakhir saya melihat, MotoGP masih balapan sepeda motor, bukan F1! Beberapa tahun yang lalu dikatakan bahwa MotoGP harus menuju ke arah yang berbeda, tetapi sekarang tiba-tiba berubah drastis," kata Stoner.

Mantan pembalap Honda dan Ducati itu kemudian menjelaskan kenapa tim Eropa seperti Ducati mampu lebih unggul dalam mengembangkan perangkat aerodinamika.

"Aerodinamika membutuhkan banyak sumber daya. Selain itu lebih sulit mengembangkan sesuatu dengan cepat di Jepang daripada di Eropa, tetapi memang aerodinamika berkembang dengan cepat," ujar Stoner.

"Sulit untuk mengatakan apa yang ada di benak para pembuat keputusan di tim pabrikan Jepang, saya belum berbicara dengan mereka. Tapi faktanya mereka sedang berjuang dan mungkin tidak mau mengikuti perkembangan ini. Menurut saya, seharusnya tidak perlu ada winglet dan perangkat semacamnya," kata Stoner menambahkan.

[-]

(har)

Sentimen: positif (50%)