Threads di Ambang Kehancuran, Datanya Makin Jelas
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada awal bulan ini, Instagram meluncurkan pesaing Twitter yang dinamai 'Threads'. Aplikasi tersebut langsung viral, lantaran dipromosikan via Instagram.
Tak sampai seminggu, pengguna aktifnya sudah tembus 100 juta. Pencapaian itu mencatat rekor baru di industri teknologi. Sebelumnya, ChatGPT merupakan layanan dengan pertumbuhan paling pesat, mampu mengumpulkan 100 juta pengguna aktif dalam waktu 2 bulan.
Sayangnya, popularitas Threads tak langgeng. Dikutip dari PetaPixel, Kamis (27/7/2023), pengguna aktif harian (DAU) Threads anjlok 70% dari nominal puncaknya.
Padahal, Threads belum sampai sebulan beroperasi. Agaknya, pengguna Threads tak merasakan efek 'candu' seperti di media sosial lain.
Engagement pengguna Threads juga merosot dengan cepat. Data firma analitik SimilarWeb menunjukkan durasi penggunaan Threads berkurang dari 19 menit ke 4 menit.
Lantas, bagaimana dengan Twitter yang sekarang ganti identitas jadi X? Pada pekan pertama peluncuran Threads, Twitter terguncang. Data CloudFlare menunjukkan trafik ke Twitter turun tajam saat Threads mencapai puncak.
Namun, Sensor Tower mengestimasikan DAU Twitter saat ini masih stabil di kisaran 200 juta. Durasi penggunaan aplikasi rata-rata pun stabil di 30 menit per hari.
Meski Threads dan Twitter memiliki kemiripan, namun layanan di bawah naungan Meta tak memiliki fitur-fitur kunci Twitter.
Antara lain fungsi di desktop dan kemampuan mengakses topik yang sedang ramai dibahas di internet.
"Sudah jelas bahwa penurunan penggunaan Threads disebabkan kurangnya hal yang bisa dieksplor pengguna melalui aplikasi itu," kata Profesor Babson College, Richard Hanna.
"Jika mau bersaing, Threads perlu meningkatkan fungsinya," kata dia.
[-]
-
Twitter Murka, Sebut Threads Buatan Eks Pegawai yang Maling(fab/fab)
Sentimen: positif (78%)