Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kasus: pengangguran, Zona Hijau
Tokoh Terkait
Wall Street Bangkit Lagi, ECB Kembali Kerek Suku Bunga 25 Bps
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa utama Amerika Serikat (AS) Wall Street dibuka di zona hijau ditopang oleh pertumbuhan ekonomi AS yang lebih baik dibandingkan ekspektasi.
Pada awal perdagangan hari ini, Kamis (27/7/2023) indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,21% ke posisi 35.594,86. Sementara itu, indeks Nasdaq terbang 1,47% ke 14.335,65 dan indeks S&P menguat 0,81% ke 4.603,42.
Menghijaunya Wall Street berbanding terbalik dengan perdagangan hari sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (26/7/2023), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) memang ditutup menguat 0,23%. Namun, indeks Nasdaq ditutup melemah 0,12% dan indeks S&P 500 terkoreksi 0,02%.
Pergerakan pasar saham hari ini akan dibayangi oleh keputusan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed), data ekonomi AS, laporan kinerja perusahaan, serta keputusan bank sentral Eropa.
Ekonomi AS tumbuh 2,4% (quartal to quartal/qtq) pada April-Juni 2023 atau kuartal II-2023. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yakni 2% ataupun ekspektasi pasar yakni 1,8%.
Perkembangan terbaru ini menunjukkan jika ekonomi AS masih jauh dari jurang resesi. Dengan ekonomi AS yang masih kuat maka permintaan diharapkan masih kencang sehingga perusahaan bisa diuntungkan dari kenaikan penjualan.
AS hari ini juga mengumumkan data klaim pengangguran. Jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim pengangguran AS menurun 7.000 menjadi 221.000 pada pekan yang berakhir pada 22 Juli.
Jumlah tersebut adalah yang terendah dalam lima bulan terakhir dan jauh di bawah ekspektasi pasar yakni 235.000.
Menurunnya klaim pengangguran menunjukkan jika pasar tenaga kerja AS masih panas. Hal ini bisa menjadi sinyal jika inflasi AS bisa sulit turun ke depan.
Akibatnya, harapan pelaku pasar melihat pelonggaran kebijakan The Fed bisa semakin jauh.
The Fed pada Rabu (26/7/2023) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25-5,5%. Kenaikan suku bunga sebesar 25 bps sudah sesuai ekspektasi pasar.
Namun, yang membuat pasar kecewa adalah The Fed masih membuka kemungkinan kenaikan ke depan tergantung pada perkembangan data ekonomi. Padahal, pasar berekspektasi jika kenaikan pada Juli akan menjadi yang terakhir tahun ini.
Chairman The Fed Jerome Powell menjelaskan keputusan suku bunga akan sangat tergantung pada data yang berkembang.
Pelaku pasar juga masih menunggu data kinerja perusahaan. Dari seluruh perusahaan yang sudah melaporkan kinerja keuangan, 81% mampu membukukan keuntungan di atas ekspektasi pasar.
Perusahaan yang mengumumkan laporan keuangan hari ini, di antaranya adalah Mc Donald. Waralaba fast food tersebut mampu membukukan lonjakan pendapatan 12% menjadi US$ 6,5 miliar pada periode April-Juni 2023, di atas ekspektasi pasar yakni US$ 6,27 miliar.
Laba bersih tercatat US$ 2,31 miliar.
Sebelumnya, induk Facebook, Meta, mengumumkan jika mereka membukukan kenaikan pendapatan sebesar 11% menjadi US$ 32 miliar pada April-Juni 2023. Ini adalah pertama kali perusahaan membukukan pendapatan double digit sejak akhir 2021.
Pendapatan Meta jauh di atas ekspektasi pasar yakni US$ 31,12 miliar.
ECB Kerek Suku Bunga
Dari Eropa, bank sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada hari ini, Kamis(27/7/2023).
Dengan demikian, ECB sudah mengerek suku bunga deposit facility sebesar 425 basis points (bps) sejak Juli 2022.
Kenaikan suku bunga sudah diproyeksi pasar mengingat ECB berkali-kali menegaskan akan menaikkan suku bunga pada bulan ini.
"Inflasi terus melandai tetapi masih dalam level yang terlalu tinggi dalam waktu yang lama," tulis ECB dalam pernyataannya.
Inflasi Uni Eropa sebenarnya sudah melandai dari 10,6% (year on year/yoy) pada Oktober 2022 menjadi 5,5% (yoy) pada Juni 2023. Namun, inflasi masih jauh dari target ECB yakni di kisaran 2%.
Dengan inflasi yang masih di kisaran 5,5%, ECB diproyeksi masih menaikkan suku bunga ke depan. Namun, ancaman resesi yang menimpa Uni Eropa bisa membuat ECB berubah arah.
[-]
-
Kecewa dengan Kenaikan Suku Bunga, Wall Street Jeblok
(mae/mae)
Sentimen: netral (79.5%)