The Fed Kerek Suku Bunga Lagi, Awas Rupiah Turun Hari Ini!
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) menembus ke atas level psikologis Rp15.000/US$ yang menunjukkan mata uang Garuda lanjut melemah.
Merujuk data Refinitiv, pada perdagangan kemarin (276/7/2023) pasar keuangan RI digoncang cukup dalam atau melemah 0,17℅ secara harian menjadi Rp15.015/US$ di pasar spot.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan penguatan sebesar 0,2% pada hari Selasa. Hal ini ditengarai oleh sikap pelaku pasar yang was-was menunggu kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Bank sentral AS menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa dan Rabu waktu AS dan mengumumkan hasilnya Kamis dini hari tadi. Hasil rapat tersebut bakal mewarnai pasar keuangan RI hari ini, Kamis (27/7/2023).
Hasil rapat FOMC semalam terbilang cukup mengecewakan kendati suku bunga dinaikkan sebesar 25 basis poin (Bps) ke posisi 5,25-5,5% sudah sesuai ekspektasi, pasalnya the Fed membuka sinyal terjadi kenaikan lagi tergantung pada perkembangan data ekonomi.
Padahal, pasar berekspektasi jika kenaikan pada Juli akan menjadi yang terakhir tahun ini.
Chairman The Fed Jerome Powell menjelaskan keputusan suku bunga akan sangat tergantung pada data yang berkembang. "Bisa saya katakan ada kemungkinan bahwa kami akan menaikkan suku bunga kembali di September jika datanya meyakinkan," tutur Powell.
Namun, Powell juga mengindikasikan ada peluang The Fed untuk menahan suku bunga ke depan jika datanya mendukung. "Saya juga bisa katakan ada peluang bagi kami untuk memilih menahan suku bunga. Kami akan melakukan penilaian secara hati-hati dari meeting ke meeting," imbuh Powell.
Pernyataan Powell ini tentu saja membuat pasar kecewa. "Pesan yang diterima pasar adalah bahwa pernyataan Powell tidak menyelesaikan persoalan. Akan ada selalu kejutan besar ke depan," tutur analis Edward Jones, Angelo Kourfafas, dikutip dari Reuters.
Ekonom Nationwide, Kathy Bostjancic, juga memberi tanggapan senada. Menurutnya, pernyataan Powell membuat pasar tidak bisa menyimpulkan kebijakan The Fed ke depan dengan jelas.
Teknikal RupiahPergerakan rupiah secara teknikal dalam basis waktu per jam kembali menembus ke atas level psikologis Rp15.000/US$ yang menunjukkan pelemahan dalam melawan dolar AS.
Anjlok nya rupiah menjadi satu hal yang diwaspadai dengan melihat posisi resistance sebagai target pelemahan lanjutan di posisi Rp15.030/US$ yang diambil berdasarkan horizontal line dari high candle 21 Juli 2023.
Kendati demikian, menilai secara tren masih tak usai dari sideways. Oleh karena itu pembalikan arah menguat masih bisa terjadi, posisi support terdekat yang bisa diperhatikan ada di level psikologis kuat Rp15.000 yang juga bertepatan dengan garis rata-rata selama 100 jam (Moving Average/MA100).
Foto: TradingviewPergerakan rupiah melawan dolar AS
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[-]
-
Jelang Puasa, Rupiah Malah Bertenaga dan Menaklukkan Dolar(tsn/tsn)
Sentimen: netral (88.9%)