Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
AS Hingga Rusia, Minus China
CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno
Peretas atau hacker asal China dikabarkan telah menembus jaringan internal sedikitnya 10 kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN).
Peretasan itu dikabarkan berhubungan dengan Mustang Panda yang selama ini dikenal sebagai peretas asal China yang menargetkan kawasan Asia Tenggara.
Selain Indonesia, sejumlah Lembaga pemerintahan negera lain juga pernah mengalami peretasa serupa, mulai dari Amerika Serikat sampai Jepang.
Namun, berdasarkan penelusuran, aksi peretasan yang kerap diberitakan di dunia tak pernah menyebut pernah ada peretasan terhadap pemerintah China. Namun, peretas dari negara ini kerap dituduh mendalangi banyak peretasan ke negara lain seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Berikut kami rangkum daftar negara yang pernah mengalami peretasan.
Amerika Serikat
Beberapa kementerian di Amerika Serikat tercatat pernah diretas, mulai dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Kementerian Energi, hingga Pentagon yang ada di bawah Kementerian Pertahanan AS pun tak luput dari peretas.
Peretasan yang berdampak pada Kementerian ini tak lepas dari kasus spionase yang dilakukan dengan memanfaatkan celah keamanan Microsoft Office 365.
Semua kementerian di AS ini dilaporkan telah mengalami percobaan peretasan sebagai bagian dari serangan spionase besar-besaran yang ditujukan kepada pemerintah federal pada akhir 2020 lalu.
Dilansir dari The Hill, peretas intelijen militer Rusia yang dikenal sebagai "Cozy Bear" bertanggung jawab terhadap peretasan tersebut. Kelompok yang sama sebelumnya dituduh meretas Departemen Luar Negeri selama pemerintahan Obama, dan menargetkan penelitian vaksin COVID-19 awal tahun ini.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menggambarkan insiden itu sebagai upaya konsisten oleh Rusia untuk mencoba masuk ke server Amerika, tidak hanya milik lembaga pemerintah tetapi juga bisnis.
Belakangan, Microsoft juga mengatakan bahwa mereka telah menemukan perangkat lunak berbahaya di sistemnya. Banyak yang menduga pemerintah Rusia bertanggung jawab terhadap aksi peretasan itu, seperti dikutip dari BBC beberapa waktu lalu.
Badan cyber top Amerika, Cybersecurity and Infrastructure Agency (CISA), memberikan peringatan dengan mengatakan bahwa peretasan cukup kompleks.
Mereka mengatakan insfrastuktur penting telah rusak, dan kerusakan tersebut menimbulkan ancaman besar.
Inggris dan Jerman pun Tak Luput dari Jeratan Hacker BACA HALAMAN BERIKUTNYASentimen: negatif (88.8%)