Manfaat Jaminan Sosial di AS Naik, Tertinggi dalam 40 Tahun Terakhir
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Pemerintah AS menaikkan manfaat yang akan diterima oleh peserta Jaminan Sosial sebesar 8,7 persen mulai tahun depan.
Peningkatan manfaat ini ditujukan untuk penyesuaian biaya hidup para peserta Jaminan Sosial di tengah lonjakan inflasi, sekaligus menjadikan kenaikan manfaat tertinggi dalam 40 tahun terakhir sejak 1981 silam.
Kenaikan manfaat Jaminan Sosial tersebut akan mengerek pembayaran pensiun bulanan hingga US$146 menjadi rata-rata sekitar US$1.827 pada 2023 mendatang.
Secara total, ada 70 juta penerima manfaat Jaminan Sosial di AS. Kenaikan manfaat diharapkan bisa membantu para penerima manfaat menyesuaikan lonjakan inflasi yang membuat biaya hidup naik beberapa waktu terakhir.
"Apakah kenaikan manfaat cukup mengimbangi inflasi? Masih terlalu dini untuk mengatakannya. Bergantung pada inflasi Oktober dan seterusnya," ujar Mary Johnson, Analis Kebijakan Jaminan Sosial dan Medicare The Senior Citizens League, dilansir CNN Business, Jumat (14/10).
Yang pasti, lanjut dia, penyesuaian manfaat tersebut adalah yang tertinggi yang pernah dilihat oleh sebagian besar penerima manfaat. Apalagi, perhitungannya didasarkan pada metrik inflasi Agustus hingga Oktober, yang juga merupakan level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengumumkan bahwa metrik terkait indeks harga konsumen (IHK) meningkat 8,2 persen pada September 2022.
Di sisi lain, premi Medicare turun, pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Ini merupakan premi penurunan keempat kalinya sejak Medicare dibentuk pada 1965.
"Ini adalah pertama kalinya, manfaat Jaminan Sosial yang tinggi secara historis dan pada saat yang sama premi akan turun pada tahun depan," imbuh Johnson.
Pejabat Komisaris Administrasi Jaminan Sosial Kilolo Kijakazi mengatakan penyesuaian manfaat dan pengurangan premi Medicare pada 2023 akan memberikan lebih banyak ketenangan pikiran bagi para manula.
Apalagi, banyak warga lanjut usia sangat bergantung pada Jaminan Sosial. Sekitar 42 persen wanita lanjut usia, dan 37 persen pria lanjut usia bergantung pada pada pembayaran bulanan setidaknya setengah dari pendapatan mereka.
[-]
(bir/dzu)Sentimen: positif (100%)