Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BTN, Bank Tabungan Negara, BSI
Tokoh Terkait
Spin Off BTN Syariah Ditarget Kelar Akhir 2023, Jadi Dicaplok BSI?
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) menargetkan akan menyelesaikan pemisahan alias spin off unit usaha syariah (UUS) miliknya, BTN Syariah, pada akhir tahun 2023 ini. Langkah ini dilakukan selaras dengan terpenuhinya syarat nilai aset mencapai 50% dari total nilai aset induknya.
Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu mengatakan, pihaknya diberi mandat oleh pemerintah untuk menyelesaikan proses spin off ini secepat mungkin. Harapannya, proses tersebut bisa diselesaikan pada akhir tahun ini.
"Sebisa mungkin akhir tahun kita sudah ketemu solusinya. Mungkin POJK-nya sudah keluar. Pada baca juga kan, ada syarat yang memenuhi syarat nanti begitu Rp 50 triliun BTN Syariah harus spin off," kata Nixon, saat ditemui di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).
Nixon menjelaskan, dari proses spin off ini nantinya akan dibentuk bank umum syariah (BUS) terlebih dulu. Pasalnya, apabila pengalihan aset langsung dilakukan maka dampak finansialnya akan terlalu berat.
Oleh karena itu, untuk tahapan awalnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan ada kerja sama dalam hal kepemilikan saham di dalam BUS tersebut. Dalam menyelesaikan persoalan ini pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN.
"Dicari vehicle, baru nanti BSI masuk kerja sama ekuiti, kerja samanya gak pengalihan aset," katanya.
Nixon menjelaskan, apabila pengalihan aset dilakukan, akan banyak proses yang harus dilakukan, salah satunya ialah harus mengangkatkan ulang semua kesepakatan jual-beli yang telah disepakati sebelumnya. Pasalnya, kesepakatan sebelumnya dijalin dengan BTN.
"Ini jadi ribet. Kedua administrasinya juga, ini kan 20 tahun KPR. Ini tahun ke 20 sertifnya yang mecahin siapa, kan kita (BTN) udah nggak ada lagi nanti. Ketiga ada tax, pengalihan unsur tax dan lain-lain ini yang akhirnya dengan BUMN disepakati 'oh iya ini spin off dulu'," terangnya.
"Lagian POJK-nya juga mendorong itu (BUS), baru nanti akan ada kerja sama dengan BSI dalam ekuiti, bukan lagi mindahin aset yang berisiko," sambungnya.
Di sisi lain meski prosesnya terus dikebut, Nixon mengatakan, tidak menutup kemungkinan bila proses spin off ini baru dapat diwujudkan pada 2024 mendatang. "Kita sih kalo ditanya runningnya kapan ya kita kejar akhir tahun, semeleset-melesetnya Maret 2024," pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, kabar tentang rencana BSI akan caplok BTN Syariah telah terdengar sejak tahun lalu. Rencana pembentukan BUS terlebih dulu juga telah diutarakan oleh Direktur Utama BSI Hery Gunardi pada Februari 2023 kemarin.
"Saat itu kalau sekaligus dikerjakan, agak ruwet. Takut ganggu proses penggabungan BUS ini. Alhamdulillah sekarang sudah selesai, rapi dan tumbuh PR nya selesai itu," kata Hery dalam konferensi pers, Rabu (1/2/2023).
Hery menyebut memang untuk menggabungkan UUS ini tidak semudah penggabungan BUS. "Karena masih campur, polanya harus spin off dulu, kemudian mereka (BTN) rapi-rapi dulu baru kemungkinannya mau gimana. Itu belum diputus oleh pemegang saham dan perkembangan lebih lanjut," jelas dia.
(rrd/rir)Sentimen: positif (92.8%)