Sentimen
Positif (99%)
25 Jul 2023 : 15.39
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Tesla, Wuling

Partai Terkait

Harga Tesla di Malaysia dan Wuling Air ev di Thailand Lebih Murah dari RI, Ini Penyebabnya

Detik.com Detik.com Jenis Media: Otomotif

25 Jul 2023 : 15.39
Harga Tesla di Malaysia dan Wuling Air ev di Thailand Lebih Murah dari RI, Ini Penyebabnya
Jakarta -

Jika dibandingkan negara tetangga, harga mobil listrik di Indonesia ternyata masih tergolong lebih mahal. Contohnya Tesla Model Y di Malaysia dan Wuling Air ev di Thailand yang bisa dijual lebih murah daripada di pasar Indonesia.

Belum lama ini Tesla resmi masuk pasar Malaysia. Produsen mobil listrik di bawah kendali Elon Musk itu membuka pemesanan Tesla Model Y. Harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan Tesla Model Y di Indonesia.

Di negeri jiran, Tesla Model Y dijual mulai dari 199.000 ringgit (Rp 650 jutaan) sampai dengan 288.000 ringgit (Rp 950 jutaan). Sementara di Indonesia, Tesla Model Y dijual mulai dari Rp 1,8 miliar.

-

-

Wuling Air ev di Thailand juga dijual lebih murah, padahal statusnya impor dari Indonesia. Dalam laman resmi Wuling Thailand, Air ev dijual mulai 395.000 baht atau setara dengan Rp 171,8 jutaan dari harga normal 405.000 baht yang setara dengan Rp 176 jutaan. Sementara untuk Wuling Air ev paling mahal dijual seharga 485.000 baht yang setara dengan Rp 211 jutaan. (1 baht = Rp 435).

Padahal di Indonesia, Wuling Air ev paling murah harganya Rp 243 juta dan termahal Rp 299,5 juta. Setelah mendapat subsidi PPN 10% dari pemerintah, Wuling Air ev dijual termurah Rp 221,5 juta dan yang termahal Rp 272,9 juta.

Kenapa Harga Wuling Air Ev di Thailand Lebih Murah Dibanding Indonesia?

Menurut Brand and Marketing Director Wuling Motors Indonesia Dian Asmahani, selisih harga Wuling Air ev di Thailand dengan di Indonesia itu karena adanya kebijakan insentif yang berbeda dari pemerintah Thailand.

"Kami melihat hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan struktur harga dan kebijakan insentif kendaraan listrik yang berlaku di Thailand dan Indonesia," jelas Dian saat dihubungi detikOto, Senin (3/7/2023) lalu.

Di Thailand, pemerintahnya memberikan subsidi sebesar 18.000-150.000 baht per unit kendaraan listrik atau setara dengan Rp 7,69 jutaan sampai Rp 64 jutaan. Dalam skema tersebut, subsidi 70.000 baht (setara Rp 29 jutaan) akan diberikan kepada mobil listrik penumpang dengan harga di bawah 2 juta baht (Rp 854 juta) dengan kapasitas baterai 10-30 kWh. Kemudian subsidi 150.000 baht (Rp 64 jutaan) akan diberikan untuk mobil listrik dengan kapasitas baterai lebih dari 30 kWh baik dirakit dalam negeri (CKD) maupun CBU.

Wuling Air ev di Pameran JAW 2023 Foto: Rafly Adli Krisdianto/detikOto

Kenapa Harga Tesla di Malaysia Lebih Murah Ketimbang di Indonesia?

Sedangkan Tesla di Malaysia yang lebih murah daripada Indonesia juga diyakini karena kebijakan insentifnya. Pemerintah Malaysia memberikan berbagai insentif pajak untuk mempromosikan penggunaan kendaraan listrik dan mendukung industri kendaraan listrik. Tesla di sana mendapatkan 100 persen pembebasan pajak jalan.

Selain itu, mobil listrik Tesla juga telah mendapatkan pembebasan bea masuk dan cukai. Untuk diketahui, mobil listrik Tesla dijual di Malaysia dengan status impor utuh atau CBU. Pemerintah Malaysia telah membebaskan bea masuk dan cukai untuk kendaraan listrik yang diimpor utuh atau CBU. Kebijakan itu berlaku sampai dengan 31 Desember 2025.

Mobil Tesla Y diperkenalkan di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022. Tesla Y dibanderol mulai Rp 2 miliar, Selasa, 5/4/2022. Foto: Andhika Prasetia

Di sisi lain, Rudy Salim selaku Presiden Direktur Prestige Image Motorcars yang menjual mobil listrik Tesla di Indonesia bilang, mahalnya harga mobil Tesla di Indonesia lantaran dikenakan instrumen pajak yang cukup banyak.

"Ketika Tesla masuk ke Indonesia, dikenakan pajak seperti Bea Masuk 50%, PPN 11%, PPNBM 15%, PPH10% dan PPN dari PPNBM sebesar 11% lalu dikenakan BBN-KB untuk menjadi STNK, maka secara total sekitar 100% biaya yang dikenakan untuk import sebuah Tesla di Indonesia sampai on the road," jelas Rudy saat dihubungi detikOto, Senin (24/7/2023).

Simak Video "Sidang Paripurna: PKS Minta Pemerintah Cabut Subsidi Mobil Listrik"
[-]
(rgr/din)

Sentimen: positif (99.2%)