Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi
Event: Indonesia Investment Authority (INA)
Tokoh Terkait
Bursa Gelar 'Karpet Merah' IPO PHE, Kapan Jadinya?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menunggu rencana pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sub holding Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (Persero).
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, pihaknya sedang menunggu perkembangan aktif dari perusahaan BUMN tersebut dalam aksi korporasi ini.
"Kalau PHE masih ada di pipeline kami, tentunya kami menunggu perkembangan berikutnya dari PHE sendiri," ujarnya saat ditemui di gedung BEI Jakarta, Senin (24/7).
Nyoman berharap, PHE dapat aktif berkoordinasi dengan BEI jika ada perubahan-perubahan dalam rencana IPO ini. Sebab, sejauh ini BEI belum menerima dokumen atau kabar terbaru dari anak usaha Pertamina tersebut.
"Kami tentunya kami menunggu aktif dari PHE dalam hal ada perubahan-perubahan tertentu. Tapi kami belum terima surat sampai saat ini," tuturnya.
Sebelumnya, rencana IPO PHE ada kemungkinan ditunda hingga 2024. Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan, melantainya PHE ke lantai bursa tergantung dari momentum yang dirasa tepat dengan iklim pasar yang bagus.
Menurutnya, aksi korporasi tersebut sangat bergantung pada dinamika pasar saham. Bila kondisi pasar tidak dirasa tidak tepat, maka pelaksanaan IPO dilakukan tahun depan. Namun, saat ini Kementerian BUMN terus melakukan perkembangan pasar saham dalam satu-dua bulan ke depan.
"Ini kan bergantung pasar ekuitas seperti apa, kalau misalnya, nggak maka kita akan tunda mungkin akan dilihat di tahun depan," ujarnya dikutip Selasa (4/7).
Pahala menyebut, meskipun IPO ada kemungkinan tertunda, namun dokumen berupa registrasi satu dan dua sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan OJK.
"Dokumen untuk registrasi pertama dan kedua sudah, tapi nanti kita akan lihat untuk registrasi berikutnya," sebutnya.
Kementerian BUMN juga menargetkan kapitalisasi pasar (market cup) PHE senilai USD 20 miliar. Dalam mendukung pelaksanaan IPO PHE, ada lima joint lead underwriter, termasuk diantaranya, Citibank, JP Morgan, Credit Swiss, hingga Mandiri Sekuritas disebut ikut andil.
"Kita untuk IPO PHE ini ada kurang lebih sekitar lima joint lead underwriter asing maupun lokal termasuk Citibank, JP Morgan, Credit Swiss dalam transaksi tersebut," sebutnya.
Sementara, Komisaris Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bicara soal pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) yang ditargetkan akan teralisasi tahun ini.
Menurutnya, tujuan utama sub holding PT Pertamina (Persero) ini bukan hanya mencari pendanaan saja. Sehingga, jika tidak ada mitra strategis (strategic partner) yang bagus IPO dapat dilakukan tahun depan.
"Kita targetnya sih (IPO) tahun ini, tapi kalau tahun ini gak bisa dapat partner yang bagus, kan gak mendesak juga, kan bukan butuh duit kan, kita gak butuh duit kan," ujarnya Ahok saat ditemui di gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (18/7).
Ahok mengungkapkan, jika ada potensi penundaan go publik anak usaha BUMN minyak dan gas bumi (migas) tahun ini pun tidak masalah.
"Prinsip kita mau cari strategic partner sebenarnya. Kalau bisa dapat strategic partner, baru IPO juga boleh," ungkapnya.
Ahok melanjutkan lebih jauh, mitra strategis tidak hanya datang dari investor di pasar modal, namun pihaknya bisa menjajaki kemitraan dengan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA).
"Kita ingin dapat strategic partner, kita ingin bikin lebih transparan, kita ingin partner itu yang bawa nilai tambah, bawa teknologi, bawa uang, kan itu tujuannya," jelasnya.
Ahok mengaku, proses IPO PHE saat ini masih terkendala regulasi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dimana jumlah saham yang dilepas ke publik minimal 7,5%. Menurutnya, persentase itu terlalu besar bagi PHE.
"Kalau memang gak bisa capai seperti itu, mungkin kita sesuai dengan dari konsultan, saya gak tahu dari Pak Wamen atau Pak Menteri seperti apa ya, putusannya ya," pungkasnya.
[-]
-
Erick Buka-bukaan Alasan di Balik Pentingnya IPO PHE(rob/ayh)
Sentimen: positif (96.8%)