Jakarta, CNBC Indonesia - Starlink, layanan internet satelit dari SpaceX mengantongi izin beroperasi di Malaysia. Perusahaan milik Elon Musk itu akan menyelesaikan masalah konektivitas internet Malaysia yang sudah berlangsung lama, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan.

Pada 20 Juli 2023, Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil melalui Facebook membagikan kabar bahwa pemerintah telah menandatangani kesepakatan dengan Starlink untuk menyediakan akses internet di Negeri Jiran.

Melansir Mashable, Starlink akan memulai kesepakatan dengan menyediakan layanan internet ke sekolah, perguruan tinggi, dan universitas di Malaysia.

-

-

Pengumuman ini muncul seminggu setelah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menelepon Musk untuk berinvestasi di negara Asia Tenggara itu.

Melalui dukungan Starlink, Malaysia berharap dapat mencapai target cakupan internet 100% di seluruh wilayah berpenduduk.

Fahmi dalam postingan-nya mengungkapkan, saat ini sekitar 3% wilayah berpenduduk di Malaysia bergelut dengan masalah akses internet. Kebanyakan dari mereka karena tantangan geografis atau infrastruktur.

Secara terpisah, Musk masuk lebih jauh ke Malaysia setelah pemerintah setempat menyetujui Tesla, perusahaannya mobil listriknya, untuk mendirikan bisnis di negara tersebut.

Di Indonesia, akses internet hingga ke pelosok atau daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) ditargetkan selesai tahun ini melalui proyek pengadaan BTS 4G. 

"Kalau soal BTS, harus dilanjutkan, harus terwujud. Selambat-lambatnya tahun ini bisa tuntas semua," kata Menkominfo Budi Arie Setiadi, dalam konferensi pers, Kamis (20/7) kemarin.

Sebelumnya, proyek pengadaan BTS ini tersandung kasus korupsi yang merugikan negara hingga Rp 8 triliun dan menjerat mantan Menkominfo Johnny G Plate sebagai tersangka.

-