Jakarta, CNBC Indonesia - Bill Gates diam-diam memiliki proyek rahasia. Miliarder pendiri Microsoft tersebut menggelontorkan dana ke startup bernama 'Koloma' senilai US$ 91 juta.

Startup berbasis Denver tersebut disebut-sebut akan merevolusi masa depan Bumi, dengan memproduksi energi berkelanjutan alias bebas karbon (carbon-free).

Dikutip dari Energy Portal, Jumat (21/7/2023), potensi pasar dalam akselerasi revolusi energi itu bisa mencapai US$ 1 triliun.

-

-

Energi yang dihasilkan Koloma disebut 'Geologic Hydrogen', yakni format energi baru yang berasal dari bawah tanah. Menurut Co-Founder sekaligus CTO Koloma, Tom Darrah, potensi dan skala energi dari bawah tanah sangat besar.

Startup yang berdiri sejak 2 tahun lalu itu mendapat pendanaan gabungan dari Breakthrough Energy Ventures milik Bill Gates, Energy Impact Partners, Evok Innovations, Prelude Ventures, dan Piva Capital.

Saat ini, pasar hidrogen global bernilai lebih dari US$ 120 miliar. Penggunaannya mencapai 100 juta metrik ton per tahun.

Produksinya mayoritas dari gas alami yang menghasilkan emisi karbon. Padahal, hidrogen sendiri merupakan sumber energi bebas karbon, menurut pemerintah Amerika Serikat (AS).

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran US$ 9,5 miliar untuk proyek hidrogen bebas karbon. Inisiatif yang dikembangkan Koloma sejalan dengan program pemerintah tersebut.

Pakar dan peneliti sepakat bahwa Geologic Hydrogen berpotensi menggantikan bahan bakar fosil. Goldman Sachs meramalkan pasar hidrogen akan meningkat signifikan menjadi US$ 250 miliar pada 2030 dan mencapai US$ 1 triliun pada 2050 per tahun.

Koloma diestimasikan bisa menghimpun pendapatan miliaran dollar AS jika berhasil memanfaatkan momentum tren energi bersih. Saat ini, operasional komersil Koloma belum resmi diumumkan ke publik.

[-]

-

Bill Gates Ramal Pandemi Jauh Lebih Mematikan Setelah Covid
(fab/fab)