Rupiah Makin Loyo, Bisa Tembus Rp16 Ribu?
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Analis memproyeksi rupiah bisa tertekan kian dalam hingga akhir tahun. Pagi ini, Selasa (11/10), rupiah sudah keok hingga Rp15.345 per dolar AS.
Mengutip Trading View, kurs pagi ini terlemah sejak 20 April 2020. Kala itu, rupiah bertengger di posisi Rp15.550 per dolar AS.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memprediksi peluang pelemahan rupiah masih terbuka. Bahkan, ia mengamini potensi rupiah tembus Rp16 ribu per dolar AS.
"Saya tidak bisa memperkirakan angkanya, tapi Rp16 ribu adalah angka yang tidak terlalu jauh," katanya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (11/10).
Beberapa faktor yang menyebabkan pelemahan ini adalah suku bunga acuan bank sentral AS The Federal Reserves (The Fed) dan Bank Indonesia yang menanjak, sehingga pelaku pasar mengalihkan sebagian portofolio ke aset dolar AS.
Selain itu, pasar mulai mengantisipasi risiko resesi akibat suku bunga dan inflasi tinggi sehingga sebagian modal masuk ke aset aman dolar AS.
"Kekhawatiran terhadap potensi perlambatan ekonomi karena suku bunga dan inflasi tinggi juga memberikan tekanan ke rupiah," sambung Ariston.
Analis DCFX Futures Lukman Leong juga mengamini pelemahan rupiah terhadap dolar AS, terutama karena kebijakan kenaikan suku bunga agresif dari The Fed.
"Untuk akhir tahun, kemungkinan besar masih di bawah Rp16 ribu," ujar Lukman.
Selain kenaikan suku bunga The Fed, pelemahan rupiah juga dipicu oleh inflasi. Ekspektasi inflasi Indonesia ke depan juga meningkat, salah satunya disebabkan kenaikan harga BBM.
"Hal ini menyebabkan banyak investor terutama asing, melepas obligasi pemerintah oleh ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi ke depan," pungkasnya.
[-]
(skt/sfr)Sentimen: negatif (98.4%)