Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Fakta Vaksin Johnson and Johnson, Cukup Satu Kali Suntik
CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno
Vaksin Johnson and Johnson (J&J) sudah mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut di Indonesia vaksin ini didaftarkan oleh PT Integrated Health Indonesia (IHI) sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin.
Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut, penerbitan EUA itu telah melalui penilaian bersama Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) terhadap data mutu vaksin yang mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional.
"Badan POM kembali menerbitkan EUA bagi dua produk vaksin Covid-19 yang baru, yaitu Janssen Covid-19 vaccine dan vaksin convidecia," kata Penny dikutip dari situs resmi BPOM, Selasa (7/9).
Berikut sejumlah fakta terkait vaksin Covid-19 Johnson and Johnson.
Vaksin adenovirus asal AS
Vaksin ini merupakan tipe vaksin viral vector yang memanfaatkan adenovirus nonaktif untuk mengantarkan protein spike dari Covid-19 ke dalam sel tubuh, agar memicu pembentukan antibodi.
Berdasarkan data dari bioRxiv, menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 single-shot J&J menghasilkan aktivitas penetralisir antibodi terhadap varian Delta pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang diamati untuk varian Beta (B.1.351) di Afrika Selatan.
Selain itu, vaksin ini dapat menghasilkan antibody penetral terhadap varian Gamma (P.1) dan lainnya, termasuk Alpha (B.1.1.7), Varian Epsilon (B.1.429), Kappa (B.1.617.1) dan D614G, serta strain asli SARS-CoV-2 (WA1/2020).
Vaksin diproduksi di AS meski J&J bermarkas di Belanda. Teknik pengembangan vaksin dengan adenovirus serupa dengan vaksin yang dikembangkan oleh CanSino dan AstraZeneca.
Sekali suntik
Vaksin J&J tidak seperti vaksin Covid-19 lain yang memerlukan dua kali suntikan dengan rentang waktu 28 hari. Sebab, vaksin ini cukup dilakukan dengan sekali suntikan saja, seperti dikutip dari laman Covid-19 DKI Jakarta.
Nilai efikasi
Dalam hal efikasi, berdasarkan data interim studi klinik fase 3 pada 28 hari setelah pelaksanaan vaksinasi, efikasi vaksin Janssen untuk mencegah seluruh gejala Covid-19 adalah sebesar 67,2 persen.
Sementara nilai efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat pada subjek di atas 18 tahun adalah sebesar 66,1 persen.
"Kami percaya bahwa vaksin kami menawarkan perlindungan yang tahan lama terhadap COVID-19 dan menghasilkan aktivitas penetralan terhadap varian Delta," kata Paul Stoffels, M.D., Wakil Ketua Komite Eksekutif dan Chief Scientific Officer di Johnson & Johnson seperti dikutip dari laman resmi J&J, beberapa waktu lalu.
Efek samping: Demam, Pingsan, dan Efek Samping Serius BACA HALAMAN BERIKUTNYASentimen: positif (66.7%)