Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
BUMN: BNI, Bank Mandiri, Bank Mandiri Syariah
Institusi: MUI
Tokoh Terkait
Sejarah Bank Syariah Pertama RI, Ada Tangan Dingin Soeharto
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Keberadaan bank di Indonesia memang menarik banyak orang di Indonesia untuk berurusan dengannya. Namun, sebagian umat Islam gelisah dan memandang bahwa bank yang ada tidak sesuai dengan syariat Islam. Terutama soal mekanisme bunga yang sering dianggap haram.
Atas dasar inilah, sekelompok umat Islam ingin pemerintah menghadirkan lembaga keuangan yang bebas bunga bank. Keinginan itu kemudian didengar oleh ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 1984-1990, KH Hasan Basri. Sebagai 'pemimpin' lembaga Islam di Indonesia, KH Hasan langsung mengadakan seminar bank tanpa bunga yang dihadiri para ulama, pejabat Bank Indonesia, para menteri terkait dan pakar ekonomi pada pertengahan 1990-an.
Mengutip Mimbar Ulama: Perjalanan 42 Tahun MUI (2017), hasil seminar itu kemudian berujung pada kesepakatan pembentukan bank tanpa bunga. Kesepakatan ini kemudian disampaikan kepada ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Bacharuddin Jusuf Habibie. Tak sulit bagi Habibie untuk merestui gagasan itu. Sebab, gagasan ini sesuai dengan jalan pemerintah, yang menurut Ricklefs dalam Mengislamkan Jawa (2013), sebagai langkah pendekatan humanis terhadap persoalan keagamaan.
Sesuai dugaan, Soeharto pun setuju dan tidak keberatan dengan pendirian bank Islam pertama di Indonesia. Bahkan, kata Habibie dalam Bank Muamalat: Sebuah Mimpi, Harapan, dan Kenyataan (2006), Soeharto ingin jadi pemrakasarnya.
Singkat cerita, bank tanpa bunga itu kemudian disahkan sebagai Bank Muamalat Islam Indonesia. Namun, sebelum ditetapkan berdasarkan aturan, Presiden Soeharto ingin KH Hasan mengubah namanya dan menghapus kata 'Islam'. Soeharto beranggapan karena kata 'Muamalat' sudah memberitahu orang bahwa bank itu berlandaskan syariat Islam.
Alhasil, sesuai permintaan penguasa, maka bank tersebut hanya menjadi Bank Muamalat Indonesia. Mengutip laman resmi perusahaan, bank Islam pertama itu secara sah didirikan pada 1 November 1991. Namun, baru beroperasi pada 1 Mei 1992.
Sebagai perintis bank syariah, tak sulit bagi Bank Muamalat menjaring nasabah. Dalam sekejap bank ini menjadi pilihan bagi nasabah Muslim yang ingin berurusan dengan bank tanpa takut salah dalam ajaran agama.
Menariknya, akibat tidak terikat dengan komitmen finansial yang membangkrutkan seluruh bank di Indonesia, Bank Muamalat sukses melewati masa-masa sulit di tahun 1997-1998. Menurut Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008), di saat bank-bank lain bangkrut, Bank Muamalat justru melewati krisis 1998 dengan sangat mulus.
Berkat kesuksesan itu, banyak bank-bank konvensional lain juga mendirikan bank syariah, seperti Bank Mandiri Syariah, Bank Mega Syariah, Bank BNI Syariah, dan sebagainya.
[-]
-
Aceh akan Revisi Qanun, Bank Konvensional Boleh Masuk Lagi?(mfa/mfa)
Sentimen: positif (98.4%)