Area Warim di Papua disebut-sebut memiliki cadangan minyak dan gas bumi (migas) yang besar. Bahkan, 'harta karun' migas di wilayah tersebut diperkirakan dua kali dari Blok Masela.

Namun, upaya untuk mengangkat harta karun ini bukan tanpa tantangan. Sebab, wilayah ini bersinggungan dengan Taman Nasional Lorentz.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menerangkan, wilayah yang tumpang tindih (overlap) di area Warim hanya 9%. Dia mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan studi untuk mendapatkan data yang lebih akurat mengenai potensi Warim.

-

-

"Saat ini sedang distudi bagaimana upaya-upaya untuk bisa mendapatkan data yang lebih akurat mengenai potensi Warim itu," katanya dalam konferensi pers kinerja industri hulu migas semester I-2023, Selasa (18/7/2023).

Dwi mengatakan, pihaknya sedang fokus pada area yang tidak tumpang tindih. Pihaknya sebenarnya telah mendapat data, namun data itu dirasa belum akurat.

"Kita masih memikirkan yang di luar yang overlap. Waktu itu kan kita sudah dapat data juga tapi belum akurat betul FTG yang kita lakukan di tahun lalu, seismik tapi dengan menggunakan pesawat terbang karena memang kesulitan di lapangan kondisinya," katanya.

Dwi mengatakan, hanya itu saja perkembangan yang bisa disampaikan. Menurutnya, masih perlu banyak studi dilakukan termasuk masalah keamanan.

"Banyak hal yang harus kita studi di sana masalah keamanan dan sebagainya yang membuat operator lama tidak meneruskan barang kali begitu posisinya. Kita masih fokus yang di luar yang overlap, karena yang overlap cuma 9%," katanya.