Layanan KRL Banyak Keluhan, Ini Penjelasan KAI Commuter
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) mengungkap alasan banyaknya operasional KRL yang terdiri dari 8 kereta (SF 8). Hal ini diketahui sempat dikeluhkan banyak pengguna KRL.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan, banyaknya KRL dengan stamformasi 8 adalah satu siasat perusahaan agar bisa diselingi dengan perbaikan rutin sejumlah rangkaian. Di sisi lain, KAI Commuter juga menunggu datangnya rangkaian baru.
"Kenapa stamformasi banyak yang 8? Nah, teman-teman harus kihat bahwa didalam proses pengadana sarana ini, strategi kami itu bagaimana tidak mengurangi frekuensi, kami lakukan manajemen untuk perawatan supaya tak mengganggu (operasional)," kata dia di Depo Depok, ditulis Sabtu (15/7/2023).
Anne menerangkan dengan melakukan rekomposisi dari yang semula 12 kereta dan 10 kereta setiap rangkaian, maka diperbanyak juga jumlah keberangkatannya. Artinya, dalam periode waktu tertentu, dengan headway yang lebih singkat, semakin banyak juga penumpang yang bisa diangkut.
"Dengan headwat sepert line Bogor ada stamformssi delapan, ada yang kita berangkatkan dari Bojong Gede, Nambo dan itu untuk bisa meng-cover kepadatan, ini yang kita lakukan antisipasi kepadatan," tuturnya.
Diketahui, impor 3 rangkaian KRL baru dari Jepang disebut baru bisa datang pada akhir 2024 mendatang. Sama halnya dengan proses retrofit 19 rangkaian KRL yang digarap oleh PT INKA. 4 rangkaian awal yang diretrofit nantinya juga baru datang pada akhir 2024 mendatang.
Alhasil, sejumlah rekayasa perlu dijalankan sementara waktu ini hingga telah adanya penambahan sarana, baik dari impor maupun dari produksi dalam negeri.
"Untuk jangka panjang smeuanya nanti sudah 12 (kereta). Baik yang retrofit maupun nanti baru dari impor atau produksi buatan INKA," jelasnya.
Sentimen: negatif (94.1%)