Singapura -

Tak bisa dipungkiri lagi, keberhasilan Singapura menjadi lokasi penyelenggaraan konser musisi papan atas dunia seperti Coldplay dan Taylor Swift cukup memberi kesan iri pada negara-negara tetangganya. Tak hanya di ASEAN, Singapura yang berhasil memberondong enam hari konser Coldplay dan Taylor Swift bahkan menjadi yang terbanyak mendapatkan 'jatah show' di antara negara Asia lainnya.

Singapura memang menjadi negara yang paling miskin dalam urusan sumber daya alam di antara negara lainnya di ASEAN atau bahkan Asia. Tapi soal kualitas hidup, penduduk Singapura menempati peringkat pertama di Asia. Hal ini barangkali menjadi daya tarik Singapura sehingga dijadikan tempat favorit musisi top dunia menggelar konser.

Saat bertandang ke kantor sejumlah menteri di Singapura, detikcom menanyakan respons para pejabat mengenai keberhasilan Singapura akan hal ini. Dengan rendah hati, tak satupun dari mereka yang mengaku sadar akan kesuksesan ini.

-

-

Menteri Senior Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura, Janil Puthucheary misalnya mengaku keberhasilan ini bukan sesuatu yang berhubungan langsung dengan pemerintah. Sebagai pemerintah, bagian yang selama ini menjadi tanggung jawab regulator adalah memastikan bahwa fasilitas yang mendukung penyelenggaraan konser tersebut tersedia dengan baik.

"Menurut saya ini jadi banyak perhatian karena ada Taylor Swift, Coldplay, dan yang lainnya. Namun pada akhirnya, dari sudut pandang pemerintah, itu adalah bagaimana sebuah hiburan mendatangkan penonton dan menjalankan acara; dan itu sangat tergantung pada apa yang sudah diatur oleh sektor swasta." katanya.

Alih-alih fokus pada konser Coldplay dan Taylor Swift, Janil justru mengajak agar orang-orang tak cuma datang ke Singapura untuk nonton konser saja.

"Jangan hanya datang untuk Coldplay. Datang dan kunjungi beberapa aksi dan pertunjukan lainnya lah. Mungkin Anda bisa minta beberapa band Indonesia datang dan tampil di sini dan mungkin beberapa band Singapura kami datang dan tampil di Indonesia juga. Jadi ini bukan hanya tentang artis internasional dari Amerika. Saya pikir banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan di sini." jelas Janil.

Respons lainnya ditunjukkan oleh Menteri Pendidikan Chan Chung Sing. Secara khusus konser Taylor Swift di Singapura membuat Chan mendapatkan banyak permintaan untuk memberikan hari libur buat sekolah-sekolah di Singapura.

Alih-alih memberikan izin secara cuma-cuma, Chan malah memberikan tantangan kepada para siswa yang ada di Singapura demi memacu kreativitas mereka.

"Jadi beberapa orang bertanya mengapa tidak memberi kami hari libur biar bisa beli tiket, mengapa Anda tidak memberi kami hari libur untuk pergi menonton konser. Tapi saya harus adil, bukan? Jika saya memberi orang hari libur untuk konser Taylor Swift, maka saya harus memberikannya juga dong ke Coldplay, BTS, atau siapa pun yang mungkin datang ke sini?" kata Chan.

Chan kemudian memberikan tantangan agar para siswa mencoba kreativitasnya mengundang Taylor Swift untuk tampil di sekolah mereka secara gratis saat sedang berada di Singapura. Jika para siswa berhasil mengundang Taylor Swift datang ke sekolahnya secara cuma-cuma, maka dia berjanji akan memberikan hari libur keesokannya.

"Jadi saya bercanda dengan siswa saya, saya berkata 'lihat sekarang Anda memiliki kesempatan lebih tinggi karena dia memiliki dua hari di antara shownya untuk melakukan sesuatu di Singapura. Cari ide deh'." kata Chan.

Ada siswa yang mengatakan akan mengirimkan undangan langsung lewat pesan di instagram ke Taylor Swift. Ada pula yang mencoba menarik perhatian Taylor Swift dengan keberadaan kucing yang banyak; karena Taylor merupakan penggemar kucing. Hal ini akhirnya memancing kreativitas para siswa untuk mempromosikan sekolah dan Singapura kepada dunia.

"Ini seperti melatih mereka untuk menjadi Economic Development Board (EDB) atau Singapore Tourism Board (STB). Anda harus memberi orang alasan yang tepat untuk muncul dan tampil, atau alasan yang baik untuk mengunjungi Anda." kata Chan.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Singapura, Lawrence Wong merespons dengan rendah hati. Dia mengaku tak yakin bisa menyaksikan konser Coldplay maupun Taylor Swift mengingat tingginya animo masyarakat yang ingin menonton pertunjukan tersebut.

"Meskipun saya mau, saya rasa saya tidak akan bisa mendapatkan tiketnya sekarang. Banyak banget yang mau." katanya.

(eds/ara)