Sentimen
Positif (99%)
15 Jul 2023 : 06.25
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Apple

Tokoh Terkait

Threads Minta Akses Banyak Data Pengguna, Apakah Aman?

15 Jul 2023 : 13.25 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

Threads Minta Akses Banyak Data Pengguna, Apakah Aman?
Jakarta -

Di tengah meroketnya popularitas Threads, banyak pengguna yang meragukan kebijakan privasi aplikasi buatan Meta ini. Pasalnya, Threads mengumpulkan jenis data pribadi pengguna yang cukup banyak.

Menurut deskripsi Threads di Apple App Store dan Google Play Store, aplikasi ini mengumpulkan data seperti kesehatan dan fitness, keuangan, kontak, konten pengguna, lokasi, informasi sensitif, dan lain-lain.

Bagi pengguna awam yang takut datanya bocor atau disalahgunakan tentu hal seperti ini terdengar mengerikan. Namun menurut ahli digital forensik Ruby Alamsyah, masih banyak pengguna internet yang salah paham soal pengumpulan data ini.

-

-

Ruby menjelaskan data-data itu dikumpulkan oleh mesin untuk membuat profil pengguna. Profil itu kemudian dicocokkan dengan iklan yang sesuai dengan data pengguna agar lebih tepat sasaran, jadi bukan disebarluaskan ke pihak ketiga begitu saja.

"Iklan di internet bisa dikombinasikan pakai algoritma seperti ini sehingga produk tertentu akan menyasar pada profile yang seusai yang mereka mau tuju lebih tepat daripada iklan di TV," kata Ruby dalam wawancara dengan Detik Pagi, Jumat (14/7/2023).

"Hal inilah yang membuat kesannya data pribadi kita diakses lebih banyak padahal sebenarnya kalau untuk platform yang besar seperti Meta ini menurut saya mereka sudah comply masalah security-nya," sambungnya.

Meta, selaku induk Threads, memang memiliki bisnis iklan internet yang cukup besar dan mendominasi. Saat ini Threads memang belum disisipi iklan, namun Meta sudah berencana memonetisasi platform ini seperti Instagram atau Facebook.

Lantas, apakah data-data yang dikumpulkan Threads tetap berpotensi bocor seperti kejadian kebocoran data Facebook pada tahun 2021? Ruby mengatakan data yang dikumpulkan untuk keperluan profiling biasanya disimpan di tempat terpisah dari data pribadi seperti nama dan alamat email yang sering bocor di internet.

"Data yang terkait dikoleksi tadi itu tidak berada pada database master dan tidak diarahkan related langsung kepada Ruby yang sedetail itu, tapi kepada unique ID Rubynya saja yang mungkin hanya platform itu yang tahu karena database internal mereka," jelas Ruby.

"Karena yang diakses tadi disimpan di tempat yang berbeda, disimpan dengan teknik berbeda, security yang berbeda. Dan bagi hacker atau yang meretas itu mungkin nggak kelihatan dan nggak berguna buat mereka karena akan susah menghubungkan ini siapa individunya," pungkasnya.

Simak Video "Meta Bakal Luncurkan Aplikasi 'Threads' pada 6 Juli"
[-]
(vmp/afr)

Sentimen: positif (99.2%)