Coldplay bakal konser sampai enam hari di Singapura awal 2024 mendatang. Meski konser dilakukan di negeri tetangga, masyarakat Indonesia tetap banyak yang berkeinginan untuk menghadiri konser tersebut, bahkan meskipun Coldplay sudah sehari sendiri konser di tanah air November mendatang.

Antusiasme masyarakat ini jelas menimbulkan potensi permintaan terbang ke Singapura. Garuda Indonesia pun mulai menyiapkan strategi raup cuan dari momentum tersebut. Seperti diketahui maskapai pelat merah ini menjadi salah satu maskapai yang memiliki rute penerbangan langsung ke Singapura.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra bahkan mengaku bahwa Singapura menjadi salah satu rute internasional andalan Garuda. Dengan adanya konser Coldplay pun Irfan mengakui potensi peningkatan permintaan jelas pasti akan terjadi.

-

-

Namun, dalam jangka waktu dekat ini pihaknya masih melakukan monitor ketat perkembangan yang terjadi. Sejauh ini Irfan sendiri mengakui belum banyak pemesanan tiket yang terjadi untuk jadwal penerbangan saat konser Coldplay.

"Kita kan melihatnya begini sebuah event itu menciptakan demand berpergian. Kita lagi monitor. Januari sih masih jauh, belum lihat kita ada peningkatan signifikan dari booking tiket. Kita stand by aja dulu, monitor ketat. Singapura kan 6 hari kalau nggak salah Coldplay itu," ungkap Irfan ketika berbincang bersama detikcom di kantornya, Kompleks Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Irfan sendiri mengakui pihaknya sudah mempersiapkan tambahan slot time penerbangan bila memang benar-benar nantinya permintaan terbang membludak saat konser Coldplay dihelat di Singapura.

"Belum (mengajukan tambahan penerbangan). Cuma kebetulan Singapura itu kebetulan cukup akrab lah sama kita. Jadi proses penambahan penerbangan mereka bisa dengan cepat menyetujui," beber Irfan.

Momentum konser Coldplay diakui Irfan sama modelnya seperti saat ada gelaran MotoGP di Mandalika. Penambahan penerbangan memang wajar dilakukan. Saat momen MotoGP saja, biasanya Garuda hanya menerbangkan 2 penerbangan dari Jakarta-Lombok, jumlahnya bertambah hingga 23 penerbangan.

Cuma yang mungkin jadi masalah adalah biasanya penerbangan dengan momentum besar macam konser Coldplay atau Mandalika hanya penuh saat berangkat. Sementara saat pesawat kembali penumpangnya tak banyak.

Hal ini lah yang sedang diakali oleh Irfan. Salah satu cara mengakalinya kemungkinan dengan promo penerbangan.

"Kemarin lebaran kita kenalkan promo lebaran ke Jakarta. Di mana penerbangan balik yang kosong itu, kita kenakan diskon gila-gilaan. Hampir di semua seat dapat. Works sekali lumayan itu. Jadi kalau misalnya ke Singapura Coldplay ini penuh dan kita ada pesawat, pas baliknya mungkin kita kasih diskon," pungkas Irfan.