Bukti Terbaru Amazon Berdarah-Darah Usai Ditinggal Jeff Bezos
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Amazon Prime Day sudah ada sejak 2015 lalu. Program belanja ini mengubah bulan Juli menjadi salah satu waktu 'terpanas" tiap tahun bagi warga AS.
Namun Walmart tidak membiarkan Amazon menguasai pasar. Walmart dan raksasa ritel lain ikut 'memancing' miliaran dolar yang diperkirakan akan dibelanjakan pembeli di Amazon Prime Day.
Menurut sebuah penelitian, program serupa dari toko ritel lain mulai menggerogoti pangsa pasar Amazon selama mereka mengalami periode penjualan kritis.
Prime Day akan berlangsung pada 11 dan 12 Juli tahun ini. Sementara Walmart akan melakukan Walmart Plus Week, yang berlangsung antara 10 Juli dan 13 Juli.
Mengutip Insider, selain memikat calon pembeli Amazon, acara belanja Walmart juga dibuat untuk menggaet pelanggan mendaftar keanggotaan Walmart+.
Sementara itu, toko retail lain mencoba terlibat dalam program belanja seperti ini, akan sulit untuk mengalahkan Amazon dalam permainannya sendiri.
Prime Day mendorong sekitar US$7,3 miliar penjualan untuk Amazon tahun lalu, menurut Insider Intelligence. Tahun ini, raksasa ritel itu diharapkan melampaui rekor lamanya dengan penjualan sekitar $8 miliar.
Menurut analis Insider Intelligence Andrew Lipsman, setelah program seperti Prime Day didirikan, sulit untuk menghilangkannya dari benak konsumen.
"Jika Anda tidak bisa mengalahkan mereka, artinya Amazon, bergabunglah dengan mereka," kata Lipsman.
Ia menambahkan bahwa masuk akal jika toko retail lain seperti Walmart dan Target menjalankan promosi bersamaan karena pelanggan mencari penawaran selama ini dan tidak tidak perlu peduli dari pengecer mana mereka mendapatkannya.
"Semua orang menyerap sebagian dari aktivitas tambahan. Tetapi mereka yang berada pada posisi terbaik untuk bersaing dengan Amazon akan menjadi pengecer yang paling terkenal: Walmart, Target, dan Best Buy," katanya.
Pesaingan ketat raksasa ritel
Pada tahun 2022, toko ritel lain yang bersaing dengan Prime Day menghasilkan penjualan kolektif sebesar US$4,9 miliar selama program belanja tersebut, menurut sebuah laporan oleh Insider Intelligence. Sementara Amazon melampaui itu, dengan penjualan US$7,3 miliar.
"Pangsa pasar Prime Day Amazon akan terus merosot, turun dari 62,0% pada 2018 menjadi 59,6% yang diharapkan pada 2023," kata laporan itu.
Lipsman menambahkan bahwa Walmart dan peritel lainnya dapat memanfaatkan kekuatan mereka untuk bersaing dengan efisien. Misalnya, meskipun kategori unggulan Amazon adalah elektronik, Walmart mungkin berkinerja lebih baik di bagian barang kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan dan pembelian rumah tangga.
"Semakin mereka bersandar pada penawaran itu, semakin mereka mendorong pertumbuhan penjualan pada hari itu," katanya.
Akar persaingan Walmart-Amazon Prime Day
Pertarungan tahunan atas pelanggan antara Walmart dan Amazon Prime Day terjadi sejak tahun 2015. Pada saat itu, Jet.com, perusahaan e-commerce myang didirikan oleh pengusaha Marc Lore dan akhirnya diakuisisi oleh Walmart pada tahun 2016, sedang bersiap untuk diluncurkan.
Hanya beberapa minggu sebelum Jet meluncurkan situs webnya, Amazon mengadakan Prime Day pertamanya. Saat itu mereka menawarkan diskon besar-besaran kepada puluhan juta pemegang akun Prime.
Jason Del Rey, penulis "Winner Sells All," sebuah buku yang merinci pertempuran antara Amazon dan Walmart, mengatakan bahwa eksekutif Jet yang dia ajak bicara bertanya-tanya apakah waktu Prime Day pertama Amazon ada hubungannya dengan peluncuran e-commerce tersebut.
Eksekutif Amazon menyangkal hal itu, tetapi pada saat setelah peluncuran Jet, teknologi penetapan harga Amazon mengikuti harga Jet.
Walmart bukan satu-satunya retail yang mencoba bersaing dengan acara Amazon. Target juga memiliki Target Circle Week, eksklusif untuk anggota Target Circle, yang dimulai 9 Juli dan berlangsung hingga 15 Juli. Best Buy mengadakan acara penghematan "Black Friday in July" dari 10 Juli hingga 12 Juli.
"Saya tidak berpikir ini tentang menggulingkan Amazon," kata Lipsman. "Ini tentang mendapatkan pendapatan lebih yang Anda bisa."
[-]
-
Kelar PHK, Raksasa Ecommerce Pangkas Gaji Karyawan Segini
(fab/fab)
Sentimen: negatif (80%)