Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina, Pertamina Patra Niaga
Kab/Kota: Cianjur
Kasus: pengangguran
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Tekan Beban Subsidi, Syarief Hasan Ajak Masyarakat Hemat Energi
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mengajak masyarakat untuk hemat menggunakan energi, termasuk di antaranya bahan bakar minyak (BBM), listrik, dan LPG.
Syarief mengatakan penghematan pemakaian energi dapat mengurangi beban subsidi yang ditanggung pemerintah. Jika subsidi berkurang maka bisa dialihkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Kita semua harus menyadari pemanfaatan dan penggunaan energi, termasuk BBM, listrik, LPG, dilakukan secara hati-hati, efisien, dan hemat. Masyarakat harus menjaga agar tidak terjadi pemborosan energi. Sebab, pemerintah mengeluarkan biaya subsidi untuk penggunaan dan pemanfaatan energi," kata Syarief dalam keterangannya, Senin (10/7/2023).
Hal ini disampaikan dalam Seminar Umum Kebijakan Hilir Migas Bersama BPH Migas dan MPR di Ballroom Hotel Gino Feruci, Cianjur, Senin (10/7).
Syarief menjelaskan pemerintah menyiapkan subsidi energi sekitar Rp 500 triliun atau sekitar 18 persen dari APBN yang jumlahnya sekitar Rp 3 ribu triliun setiap tahunnya.
Selain untuk subsidi energi, APBN juga harus mengalokasikan sekitar 20 persen untuk membayar cicilan pemerintah, bunga utang pemerintah yang mencapai sekitar Rp 7 ribu triliun, proyek infrastruktur, dan lainnya.
"Jika subsidi bisa dikurangi dengan cara menghemat pemakaian energi maka bisa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat (menurunkan kemiskinan dan mengurangi pengangguran)," jelasnya.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mengungkapkan penghematan energi akan berdampak luas, termasuk membuat ekonomi lebih efisien dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Pemerintah bisa fokus untuk menurunkan kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Jika ini bisa dilakukan maka kesejahteraan rakyat juga meningkat. Kita harus hemat energi demi meningkatkan kesejahteraan yang lebih baik," paparnya.
Syarief pun mengungkapkan angka kemiskinan saat ini sebesar 9 persen dan tingkat pengangguran sekitar 6 persen. Sebagai perbandingan, saat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden pada 2004, angka kemiskinan 17,6 persen. Sementara pada saat mengakhiri jabatan sebagai presiden pada 2014, angka kemiskinan sebesar 10,9 persen, atau turun 7 persen.
Di sisi lain, angka kemiskinan saat ini mencapai 9 persen, atau turun 1-2 persen sepanjang 2014-2023.
Untuk menghemat energi, Syarief berharap adanya perubahan perilaku masyarakat. Salah satunya mematikan listrik atau lampu yang tidak digunakan, menggunakan energi terbarukan, termasuk beralih ke kendaraan listrik.
"Itulah contoh sederhana. Untuk menghemat energi, perilaku masyarakat juga harus berubah. Perubahan perilaku yang mendorong penggunaan energi secara efektif. Jika perilaku masyarakat dalam pemakaian energi berubah maka akan berdampak secara nasional," pungkasnya.
Sebagai informasi, seminar ini turut dihadiri Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman, Sekretaris BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak, Pertamina Patra Niaga, dan sekitar 200 peserta.
(fhs/ega)Sentimen: positif (100%)