Jakarta, CNBC Indonesia - Platform media sosial kerap dimanfaatkan untuk berkampanye politik. Apalagi, tahun depan akan diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk Presiden dan kepala daerah.

Melihat banyaknya konten politik yang berpotensi menciptakan polarisasi dan hoaks, CEO Instagram Adam Mosseri menegaskan peran Threads yang baru diluncurkan pekan lalu.

Mosseri mengatakan bahwa Threads tak akan menjadi 'ladang' untuk berita-berita politik, dikutip dari TheVerge, Senin (10//7/2023).

-

-

"Konten negatif dan risiko integritas yang muncul dari konten politik sangat besar. Tak sebanding dengan engagement atau pendapatan yang bisa dikumpulkan dari sana," ia menjelaskan.

Lebih lanjut, Mosseri mengimbau agar warganet memanfaatkan Threads untuk berdiskusi soal topik-topik lain. Misalnya olahraga, musik, kecantikan, hiburan, dan gaya hidup.

Menurut Mosseri, platform tetap bisa menjadi wadah yang ramai dan menyenangkan tanpa harus melibatkan obrolan politik atau hard news.

Agaknya, Calon Presiden RI Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, tak bisa berharap banyak dari platform Threads untuk menggelar kampanye politik.

Sebagai informasi, dalam beberapa tahun terakhir Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp, Threads) telah menjauhkan diri dari topik politik. Bahkan, di Facebok Feed tak ditemukan lagi tab 'News' sejak tahun lalu.

Mosseri mengatakan konten politik dan hard news tak akan diturunkan peringkatnya (down-rank) di algoritma platform. Namun, Threads tak akan mempromosikan konten-konten berbau politik, seperti yang pernah dilakukan Facebook terdahulu.

Threads diluncurkan pada Rabu pekan lalu dan kini sudah memiliki lebih dari 70 juta pengguna.

[-]

-

Anies-Ganjar-Prabowo Bertarung 2024, Ini Janji WhatsApp
(fab/fab)