Sentimen
Netral (80%)
10 Jul 2023 : 07.30
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Daya Tarik Singapura yang Bikin Ribuan Mahasiswa RI Pindah Kewarganegaraan

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

10 Jul 2023 : 07.30
Daya Tarik Singapura yang Bikin Ribuan Mahasiswa RI Pindah Kewarganegaraan
Jakarta -

Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim buka-bukaan terkait data warga negara Indonesia (WNI) yang pindah jadi warga negara Singapura hingga mencapai 1.000 orang/tahun. Rata-rata mereka yang pindah berusia produktif yakni 25-35 tahun.

"1.000 orang mahasiswa Indonesia di Singapura menjadi warga negara Singapura setiap tahun. Bersaing kita rebut orang-orang hebat, pintar," kata Silmy dalam Festival Gen Z 2023 by CentennialZ, Sabtu (8/7/2023).

Berdasarkan data yang diterima detikcom, warga negara Indonesia yang pindah jadi warga negara Singapura paling banyak selama 2022 yakni mencapai 1.091 orang. Sedangkan selama 2021 mencapai 1.070 orang.

-

-

Jumlah itu jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, di mana pada 2020 jumlah warga negara Indonesia yang pindah jadi warga negara Singapura mencapai 811 orang. Jumlah itu sempat turun dibanding 2019 yang mencapai 940 orang.

Khusus di 2023, sampai April sudah ada 329 orang warga negara Indonesia yang pindah jadi warga negara Singapura. Jumlah itu lebih banyak dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 286 orang.

"Ini suatu realita bahwa banyak warga negara Indonesia yang tertarik pindah menjadi WNA negara tertentu. Ini baru data WNI yang jadi warga negara Singapura," beber Silmy.

Alasan Banyak WNI Pindah Kewarganegaraan ke Singapura

Director Political Economy & Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengatakan secara umum penghasilan di Singapura jauh lebih tinggi dibandingkan di Indonesia. Hal itu diduga kuat mendorong mahasiswa Indonesia di Singapura ingin melanjutkan kerja di sana hingga pindah kewarganegaraan.

"Penghasilan di Singapura jauh lebih tinggi dari di Indonesia sehingga biaya hidup yang juga relatif tinggi tidak menjadi masalah. Bekerja di Singapura memberi kepastian masa depan," kata Anthony saat dihubungi.

Singapura juga dinilai serba efisien dan tertib. Dari segi sektor kesehatan dianggap sangat baik, transportasi publik mudah, hingga lingkungan yang terjaga.

"Bagi yang suka hidup damai dan tentram, Singapura menjadi pilihan utama. Bukan hanya bagi orang Indonesia, tetapi juga bagi orang Barat," jelas Anthony.

Senada, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal juga menilai gaji di Singapura yang lebih tinggi menjadi alasan banyak mahasiswa Indonesia pindah kewarganegaraan.

"Ada beberapa manfaat yang dikejar oleh anak muda pada umumnya. Yaitu para pencari kerja mencari standar gaji yang lebih tinggi dan itu memang kita lihat standar gaji di Singapura memang lebih besar," ucap Faisal.

Selain itu, peluang kesempatan kerja di sektor formal lebih banyak di Singapura ketimbang di Indonesia. Faisal mencontohkan, di satu bidang keilmuwan tertentu misalkan sains, dari sisi peralatan laboratorium di Indonesia punya gap cukup tinggi dibandingkan dengan di luar.

"Banyak sekali lulusan sains warga Indonesia di luar negeri itu menyoroti ini sebagai satu tantangan kalau bekerja di Indonesia. Sementara kalau di luar sudah jauh lebih bagus dari sisi fasilitas untuk menjalankan bidang keilmuwan dia," bebernya.

Menurutnya, ini merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah Indonesia untuk bisa menciptakan pasar ketenagakerjaan yang lebih menarik agar sumber daya manusia (SDM) yang unggul tidak habis diambil negara lain.

"Ini mestinya menjadi perhatian," saran Faisal.

(aid/das)

Sentimen: netral (80%)