Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Tokoh Terkait
Igun Wicaksono
Kedubes Malaysia Disebut Kesal dengan Bos Taksi
CNNindonesia.com Jenis Media: Otomotif
Massa ojol yang mencapai ratusan itu menuntut bos Big Blue Taxi Services asal Malaysia Shamsubahrin Ismail untuk meminta maaf atas pernyataannya yang kontroversial dalam video yang viral di media sosial.
Dalam video tersebut Ismail menyinggung pemerintah Indonesia soal banyaknya anak muda Indonesia yang berprofesi sebagai ojek online. Video kedua ini yang menyulut para demonstran untuk melakukan aksi di depan Kedubes Malaysia hari ini.
"Jadi kami sudah berikan maaf, namun Shamsubahrin Ismail membuat video baru. Ternyata ada video kedua marah-marah lagi. Saya sudah konfirmasi ke Kedubes, pihak Kedubes juga kesal dengan warga sendiri (Shamsubahrin Ismail)," ujar Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono kepada CNNIndonesia.com, Selasa (3/9).Pihak Kedubes Malaysia dan massa ojol melakukan pertemuan pada Jumat (30/8) membahas perkataan Ismail soal pemerintah Indonesia dan Gojek. Igun mengatakan Kedubes Malaysia menekankan bahwa pernyataan Shamsubahrin bukanlah pernyataan resmi dari pemerintah Malaysia.
"Kedubes sudah bilang ini bukan pernyataan negara dan ini pribadi," ujarnya.
Dalam video tersebut, Shamsubahrin menyindir pemerintah Indonesia. Ia menyalahkan pemerintah Indonesia mengapa banyak anak muda menjadi ojol dan Malaysia malah mengikuti kesalahan tersebut."Rakyat Islam Indonesia tak salah kalau dikatakan miskin. Yang salah itu pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia yang salah. Jadi, pemerintah di Malaysia, Pakatan Harapan, mengikuti jejak kesalahan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Kenapa harus kita membiarkan anak muda kita (di) Malaysia bekerja tanpa gaji tetap untuk bawa Grab, untuk bawa Gojek," kata Shamsubahrin dalam video.
Igun mengatakan aksi demo yang dilakukan massa ojol juga menuntut agar Shamsubahrin melakukan klarifikasi karena telah menyinggung banyak pihak.
"Iya artinya kami minta klarifikasi lagi bahwa kenapa kami sudah maafkan namun menyinggung Indonesia lagi, walau yang disinggung adalah pemerintah," ujar Igun.
CNNIndonesia.com telah menghubungi Kedubes Malaysia untuk menanggapi situasi tersebut, namun belum ada respon dari pihak Kedubes. (jnp/mik)
Sentimen: negatif (99.8%)